Minggu, 9 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Update Kasus Ledakan SMAN 72: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku, Dugaan Motif Bullying Diselidiki

Berikut update kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading di mana polisi melakukan penggeledahan di rumah pelaku serta menyelidiki motif.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN - Petugas Brimob berjaga di tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut. Berikut update kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading di mana polisi melakukan penggeledahan di rumah pelaku serta menyelidiki motif. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
Ringkasan Berita:
  • Pasca insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, polisi melakukan penggeledahan di kediaman terduga pelaku di kawasan Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat malam.
  • Belum diketahui hasil penggeledahan yang dilakukan tersebut.
  • Di sisi lain, terduga pelaku kini masih menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih dan berangsur membaik.
  • Polisi pun masih menyelidiki motif yang melatarbelakangi terduga pelaku melakukan ledakan tersebut, termasuk soal dugaan motif bullying.

TRIBUNNEWS.COM - Tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Detasemen Khusus Anti Teror (Densus AT) 88, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, melakukan penggeledahan di kediaman terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading.

Adapun rumah terduga pelaku yang merupakan siswa kelas XII SMAN 72 berinisial FN, berada di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

Penggeledahan itu dilakukan pada Jumat (7/11/2025) malam. Saat penggeledahan dilakukan, polisi langsung memasang garis polisi atau police line.

Menurut pantauan dari Tribun Jakarta, penggeledahan dilakukan hingga pukul 21.30 WIB. Upaya penggeledahan itu pun menjadi tontonan warga.

Ketua RT setempat, Danny Rumondor, membenarkan bahwa rumah yang digeledah polisi itu ditinggali oleh FN dan orang tuanya.

Baca juga: Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Berjumlah 96 Orang, 2 Orang Masih Dirawat di ICU 

Dia menyebut rumah itu dijadikan tempat usaha kuliner oleh orang tua FN.

Danny menyebut FN dikenal warga sekitar memang merupakan sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi. Namun, sifat itu baru muncul setelah FN lulus dari bangku SMP.

Danny menuturkan saat masih duduk di bangku SMP, FN dikenal sebagai pribadi yang ceria dan kerap bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya.

"Kalau dengar cerita dari orang rumahnya sih tertutup, waktu SMP masih sering bawa teman-temannya banyak ke rumah, belajar kelompok, begitu pindah masuk SMA lebih tertutup, betul dengarnya begitu sekolah di SMAN 72," ucap dia.

Motif Masih Diselidiki, Terduga Pelaku Masih Dirawat

Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki terkait motif FN yang diduga menjadi pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading.

Termasuk, soal informasi yang beredar bahwa FN diduga melakukan peledakan karena adanya perundungan atau bullying.

"Itu (motif bullying) masih dikumpulkan juga, itu bagian dari upaya kita mengungkap motif. Artinya, informasi-informasi yang terkait yang bisa mendukung proses kita untuk mendapatkan gambaran motif, tentunya kita kumpulkan."

"Namun, secara lengkap, nanti kami rilis. Karena saat ini masih dalam tahap mengumpulkan semua informasi yang ada," katanya saat berada di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2025).

Kapolri juga mengungkap bahwa kondisi FN terus membaik dan diharapkan dia dapat segera dimintai keterangan.

"Untuk terduga pelaku, kondisinya semakin membaik dan mudah-mudahan itu juga akan mempermudah kita nanti pada waktunya apabila nanti kita butuhkan," katanya.

Listyo Sigit mengatakan, hingga saat ini, terduga pelaku yang teridentifikasi adalah FN. Namun, sambungnya, tidak menutup kemungkinan adanya pelaku lain.

Dia menegaskan saat ini pihaknya masih terus melakukan upaya penyelidikan secara intensif.

"Saat ini, masih satu (terduga pelaku) yang masih kita dapati. Tapi kita tidak berhenti sampai di situ, kami terus melakukan penyisiran apakah ada pihak-pihak lain," jelasnya.

Kronologi

Saksi sekaligus salah satu guru SMAN 72 Kelapa Gading, Totong Koswara, menuturkan suara ledakan terdengar saat salat Jumat di salah satu masjid di sekolahnya.

Dia mengaku mendengar tiga ledakan dalam insiden tersebut yakni dari dalam dan luar masjid.

"Ledakan kedengaran pas jam 12. Pas shalat Jumat, pas khomat," katanya dikutip dari Breaking News YouTube Kompas TV, Jumat sore.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti awal mula yang menyebabkan terjadinya ledakan.

"Nggak tahu kronologinya seperti apa, saya kan lagi shalat Jumat. Langsung meledak," jelasnya.

Ia mengatakan sesaat setelah ledakan terjadi, para jemaah yang menunaikan shalat Jumat langsung berhamburan menyelamatkan diri.

Totong mengatakan pihak sekolah langsung menghubungi pihak kepolisian dan rumah sakit. Tak berselang lama, mobil ambulans hingga dari Gegana Polda Metro Jaya langsung tiba di lokasi.

"Tadi langsung pada ngehubungin. Ambulans langsung pada datang," tuturnya.

Menurut Totong, ada 8-10 orang yang mengalami luka-luka. Namun dirinya tidak mengetahui apakah korban merupakan siswa, guru, atau warga sekitar yang tengah menunaikan ibadah shalat Jumat.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Warga Bongkar Kehidupan FN, Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72: Dulu Ceria Saat SMP, Kini Tertutup"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved