Selasa, 11 November 2025

Hari Pahlawan

Prabowo Pimpin Renungan Suci Hari Pahlawan di TMP Kalibata: Jangan Melupakan Jasa Pahlawan Bangsa

Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan renungan suci dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

|
Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar akun Youtube Badan Komunikasi Pemerintah RI
HARI PAHLAWAN - Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025 berlangsung di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta. 
Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada malam 9 November 2025, didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah pejabat tinggi negara.
  • Dalam pidatonya, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak melupakan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang mempertahankan kemerdekaan, terutama dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945.
  • Peringatan Hari Pahlawan memiliki makna mendalam.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPresiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan renungan suci dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Minggu tengah malam (9/11/2025).

Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 23.44 WIB, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam suasana khidmat, Prabowo memimpin prosesi peletakan karangan bunga bertuliskan “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan” di depan monumen utama TMP Kalibata.

Usai peletakan bunga, Presiden memberikan penghormatan dan memimpin mengheningkan cipta.

Dalam pidato singkatnya, ia mengajak seluruh bangsa untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur membela kemerdekaan dan menolak penjajahan kembali.

“Marilah kita mengenang arwah dan jasa para pahlawan yang telah gugur membela kemerdekaan, kedaulatan, dan kehormatan bangsa Indonesia, khususnya mereka-mereka yang gugur dalam perlawanan terhadap kekuatan asing yang mendukung penjajahan kembali bangsa Indonesia oleh bangsa asing," kata Prabowo. 

Upacara diakhiri dengan penghormatan terakhir kepada arwah para pahlawan yang dipimpin oleh Komandan Upacara.

"Pada tahun 1945, 10 November, para pahlawan telah berani melawan kekuatan asing yang begitu besar terutama kekuatan Inggris pemenang Perang Dunia kedua. Dengan perlawanan pengorbanan yang begitu besar mereka telah mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia janganlah kita sekali-sekali melupakan jasa mereka, kepahlawanan mereka, mengheningkan cipta mulai,” ujarnya lagi.

Hadir dalam prosesi tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Agus Subiyanto, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan perwakilan negara sahabat.

Makna dan Latar Belakang Hari Pahlawan

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November di seluruh Indonesia.

Tanggal ini ditetapkan untuk mengenang Pertempuran Surabaya tahun 1945, salah satu pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran ini terjadi karena rakyat Indonesia menolak keras upaya pasukan Sekutu yang ingin menguasai kembali Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Pertempuran dimulai ketika tentara Inggris (Sekutu) yang datang bersama tentara Belanda (NICA) berusaha melucuti senjata pejuang dan mengambil alih kekuasaan.

Ketegangan meningkat setelah tewasnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, pemimpin pasukan Inggris di Surabaya, pada 30 Oktober 1945.

Sebagai balasan, Inggris mengeluarkan ultimatum pada 9 November 1945 agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata. Namun ultimatum itu diabaikan, dan pada 10 November 1945, Inggris melancarkan serangan besar-besaran.

Rakyat Surabaya, dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bung Tomo, melakukan perlawanan gigih dengan persenjataan sederhana.

Meski kalah secara militer, perjuangan ini menunjukkan semangat juang, keberanian, dan nasionalisme luar biasa yang menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan.

Penetapan dan Sejarah Resmi

Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

Tanggal yang dipilih bukan sekadar mengenang pertempuran, tetapi juga menjadi momen untuk menghargai jasa semua pahlawan, baik yang dikenal maupun tidak dikenal, yang telah berjuang demi kemerdekaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Makna Filosofis Hari Pahlawan

Hari Pahlawan memiliki makna yang mendalam:

  • Menghormati jasa para pejuang yang telah rela berkorban demi kemerdekaan bangsa.
  • Menumbuhkan semangat kepahlawanan di kalangan generasi muda: keberanian, pantang menyerah, dan cinta tanah air.
  • Meneguhkan nilai persatuan dan nasionalisme, agar masyarakat Indonesia tidak mudah terpecah oleh perbedaan.
  • Mengajak seluruh warga untuk berkontribusi membangun bangsa dengan semangat juang dan pengabdian sesuai bidang masing-masing.

Tradisi dan Bentuk Peringatan

Setiap tahun, peringatan Hari Pahlawan dilakukan secara nasional dengan berbagai kegiatan, antara lain:

Upacara bendera dan mengheningkan cipta selama 60 detik pada pukul 08.15 WIB di seluruh Indonesia.

Ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata serta makam-makam pahlawan daerah.

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar bagi bangsa.

Kegiatan edukatif dan budaya seperti lomba, seminar, diskusi sejarah, dan pementasan teater perjuangan.

Kampanye nilai kepahlawanan di media sosial dan pendidikan karakter di sekolah-sekolah.

Pesan Utama Hari Pahlawan

Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat bahwa semangat perjuangan harus terus hidup dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, integritas, kerja keras, dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa.

Seperti kata Bung Karno:

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya.”

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved