Selasa, 11 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dipindah Diam-diam ke RS Polri, Ada Apa?

Siswa 17 tahun pelaku ledakan SMAN 72 dipindah diam-diam ke RS Polri, memicu pertanyaan publik soal alasan dan perlindungan hukum.

Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
LEDAKAN DI MASJID - Suasana pascaledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • Terduga pelaku ledakan SMAN 72 dipindah diam-diam ke RS Polri Kramat Jati.
  • Ledakan di sekolah menimbulkan 96 korban luka-luka, sebagian masih jalani perawatan.
  • Pemindahan siswa ABH memicu tanda tanya soal transparansi dan perlindungan hukum.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, siswa berusia 17 tahun, tiba-tiba dipindahkan dari RS Islam Jakarta ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pemindahan yang dilakukan secara diam-diam ini menimbulkan pertanyaan publik: apa alasan di balik langkah mendadak polisi?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menjelaskan, pemindahan dilakukan karena di RS Polri sudah tersedia tim terpadu yang menangani aspek medis dan psikologis terduga pelaku.

“Selain dari penanganan medis, tapi juga psikis serta penempatan anak tidak satu ruangan dengan beberapa orang lainnya,” ujar Kombes Budi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).

Dengan berada di RS Polri, polisi menilai penyidik bisa lebih mudah mendalami informasi dari terduga pelaku, yang kini sudah dalam kondisi sadar.

Terduga pelaku adalah anak berhadapan dengan hukum (ABH), sehingga berhak atas perlindungan khusus sesuai undang-undang.

Baca juga: “Saya Undang Anda Ziarah ke Makam Marsinah di Nganjuk”: Permintaan Kakak ke Kapolri

Kombes Budi menegaskan pentingnya menjaga identitas siswa berusia 17 tahun ini.

“Makanya kami juga mengimbau untuk bersama-sama tidak menuliskan nama asli dari orang yang dimaksud,” tambahnya.

Kronologi Ledakan

Ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB, saat salat Jumat berlangsung di masjid sekolah. 

Menurut saksi, beberapa kali ledakan terdengar dari lokasi berbeda di lingkungan sekolah, memicu kepanikan dan evakuasi cepat oleh guru dan aparat.

Tim Gegana dan Labfor Polri menemukan tujuh bahan peledak di lokasi, empat di antaranya sempat meledak.

Terduga pelaku adalah siswa berusia 17 tahun yang diduga membawa bom rakitan sekaligus menjadi korban perundungan (bullying).

Dampak Ledakan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa ledakan menyebabkan 96 korban luka-luka, sebagian besar pelajar di bawah usia 18 tahun.

Sebagian korban telah dipulangkan, sementara lainnya masih dirawat intensif.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved