Desember Pemerintah Mulai Kirim Lulusan SMK Kerja di Luar Negeri, Bisa ke Jepang, Jerman, Turki
Pemerintah akan melakukan kick off mengirimkan lulusan SMK atau SMA bekerja di luar negeri di antaranya ke Jepang hingga Arab Saudi.
Ringkasan Berita:
- Pemerintah mulai melakukan kick off mengirimkan lulusan SMK atau SMA bekerja di luar negeri
- Para pekerja lulusan SMK itu akan ditempatkan di Jepang, Jerman, Turki hingga ke Arab Saudi
- Akan ada 500 siswa lulusan SMK yang sudah disiapkan pemerintah untuk bekerja di luar negeri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mulai melakukan kick off mengirimkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA) bekerja di luar negeri.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, pengiriman tenaga kerja lulusan SMK tersebut akan dimulai pada Desember tahun ini.
Baca juga: Cara dan Syarat Magang Nasional Batch 2 Tahun 2025, Apakah Harus Fresh Graduate? Ini Penjelasannya
Adapun negara penempatan untuk para pekerja lulusan SMK itu kata Cak Imin, termasuk ke Jepang, Jerman, Turki hingga ke Arab Saudi.
"Insya Allah dengan perintah dan arahan Presiden ini akan ada program akhir tahun dan program tahun 2026 menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan skill khusus apakah welder, apakah hospitality, apakah caregiver dan lain-lain untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri termasuk ada juga peluang di Jerman, di Turki termasuk ada juga di Jepang," kata Cak Imin usai rapat tingkat menteri di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Setidaknya kata Ketua Umum DPP PKB tersebut akan ada 500 siswa lulusan SMK yang sudah disiapkan pemerintah untuk bekerja di luar negeri.
Mereka kata Cak Imin, akan mengisi berbagai sektor pekerjaan di antaranya seperti perawat, petugas kebersihan hingga sopir.
"Jumlah 500 orang yang berangkat akhir tahun ini," ucap Cak Imin.
Baca juga: Magang Nasional Batch 2 Dibuka Besok, Pastikan Datamu Sudah Terverifikasi agar Lolos Daftar
Sebagai bentuk pembekalan, pemerintah telah menyiapkan pelatihan skill melalui tenaga pengajar di SMK masing-masing.
Pelatihan yang dimaksud seperti halnya, kemampuan berbahasa asing, hingga keahlian teknis sesuai dengan sektor yang diminati oleh siswa.
"Ada yang sama sekali tidak punya skill sama sekali tidak punya bahasa, berangkat pelatihan dulu, berangkat," ucap dia.
Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,6 Miliar untuk menyukseskan program bertajuk SMK Go Global ini terlaksana di tahun 2025.
Program SMK Go Global merupakan inisiatif pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) serta beberapa kementerian lainnya untuk menyiapkan lulusan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dari jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar siap kerja di pasar global, baik di dalam maupun di luar negeri.
SMK Go Global bukan sekadar program belajar di dalam negeri, tapi juga membuka jalur agar lulusan SMK memiliki daya saing internasional.
Program ini sendiri kata Cak Imin, akan berlanjut di tahun mendatang dengan anggaran yang lebih besar serta menjangkau sebanyak 500 ribu siswa lulusan SMK bekerja di luar negeri.
"Anggarannya Rp 2.600.000.000 (tahun ini), (tahun 2026) itu lebih besar lagi, perintah Presiden kalau bisa Rp 500.000.000 sampai sebanyak-banyaknya," tandas dia.
| Update Hasil Klasemen Liga Voli Jepang: Farhan Halim Tak Kunjung Main, VC Nagano Tridents Terpuruk |
|
|---|
| Pesta Perpisahan WNI di Jepang Berujung Maut, Satu Tewas Ditikam Rekan Sendiri |
|
|---|
| Kasus Pembunuhan di Ibaraki, Vergo Dipan Kembali Ditangkap Polisi Jepang |
|
|---|
| Sebut Nama Gus Dur, Cak Imin Ingatkan Peran Pesantren dalam Memperkuat Demokrasi |
|
|---|
| Ditemukan Senjata Mainan saat Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Cak Imin: Tak Boleh Diremehkan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.