Jumat, 21 November 2025

Eks Danjen Kopassus 'Dicari' Jimly saat Audiensi dengan Roy Suryo Cs: Pak Soenarko Tidak Hadir

Jimly Asshiddiqie menyebut nama mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko yang tidak hadir di audiensi.

Tribunnews.com/FX Ismanto/Fersianus Waku
EKS DANJEN KOPASSUS - Kolase foto eks Danjen Kopassus, Mayjen TNI Purn Soenarko (kiri) dan ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie (kanan). Jimly menyebut nama Soenarko yang tidak hadir saat audiensi bersama Roy Suryo cs di gedung STIPK-PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025). 

"Belum terbukti mereka (Roy Suryo cs) bersalah, tapi kita harus memegang etika. Selain hukum kita juga (memikirkan) soal baik dan buruk," kata dia.

"Kami runding bersama, maka kesimpulannya sebaiknya kita sesuaikan saja dengan surat," imbuhnya.

Eks Danjen Kopassus bela Roy Suryo cs

Sebelumnya, Soenarko membela 8 orang yang ditetapkan menjadi tersangka kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.

Soenarko mendeklarasikan dukungannya di Gedung Juang 45, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025)

Dengan lantang, purnawirawan jenderal bintang 2 itu menyebut bahwa Roy Suryo cs mendapat perlakuan kriminalisasi.

Soenarko juga menuding pemerintah telah melakukan kezaliman melalui aparat kepolisian terkait dengan perkara ini.

"Mari kita bersama-sama menjaga, mengamankan 8 orang teman kita yang telah ditetapkan oleh Polda Metro menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik Joko Widodo, substansinya masalah ijazah palsu," kata Soenarko, dikutip dari kanal YouTube Langkah Update.

Dalam orasinya yang berapi-api, Soenarko juga berpesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan atensi terhadap kasus yang menjerat Roy Suryo cs.

"Saya yakin (Roy Suryo cs) dikriminalisasi. Yang namanya dikriminalisasi ini, yang bersangkutan tidak melakukan tindak kriminal, tapi dituduh melakukan tindak kriminal," ujarnya.

Baca juga: Muncul Ide Mediasi dalam Kasus Ijazah Palsu, Jimly: tapi Jokowi & Roy Suryo Cs Harus Siap Risikonya

Anggota Forum Purnawirawan Prajurit TNI itu berharap Prabowo mendengarkan orasinya itu.

"Jangan malah ikut-ikutan mendukung para penegak hukum yang di bawah kontrol dia melakukan kriminalisasi terhadap rakyat yang tidak melakukan tindak kriminal," pungkasnya.

Namun, Soenarko juga menduga bahwa Prabowo tidak pernah memegang ponsel atau melihat media sosial, sehingga ia ragu orasinya itu dapat sampai di telinga Prabowo.

Menurut Soenarko, selama ini Prabowo hanya mendengarkan laporan dari orang-orang sekelilingnya saja.

"Mudah-mudahan yang saya ngomong didengar oleh Presiden Prabowo. Memang ragu juga saya didengar atau tidak," tegasnya.

Profil Soenarko

Soenarko adalah lulusan Akabri tahun 1978.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved