Sabtu, 22 November 2025

Hari Guru Nasional

Khutbah Tema Hari Guru Nasional, Jumat 21 November 2025: Peran Guru bagi Masa Depan Bangsa

Teks khutbah dengan tema Hari Guru, berjudul "Peran Guru bagi Masa Depan Bangsa" bisa dibacakan saat shalat Jumat, 21 November 2025.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DENGARKAN KUTBAH JUMAT - Ribuan umat Islam yang tengah menjalankan puasa mendengarkan kutbah sebelum pelaksanaan salat jumat di Mesjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (10/7). Teks khutbah dengan tema Hari Guru, berjudul "Peran Guru bagi Masa Depan Bangsa" bisa dibacakan saat shalat Jumat, 21 November 2025. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Teks khutbah berjudul "Peran Guru bagi Masa Depan Bangsa" bisa dibacakan saat salat Jumat pada 21 November 2025.

Adapun teks khutbah dalam artikel berikut dengan tema “Peran Guru Bagi Masa Depan Bangsa”, dimana pada tanggal 25 November bangsa Indonesia memperingati Hari Guru.

Khutbah Jumat adalah ceramah agama yang disampaikan oleh seorang khatib sebelum pelaksanaan salat Jumat.

Khutbah ini merupakan bagian penting dari ibadah salat Jumat dan memiliki beberapa fungsi, seperti memberikan nasihat, bimbingan moral, dan pesan-pesan agama kepada jamaah.

Dikutip dari laman Simbi Kemenag, berikut teks khutbah berjudul "Peran Guru bagi Masa Depan Bangsa" untuk shalat Jumat, 21 November 2025.

Baca juga: Teks Khutbah Jumat, 21 November 2025: Antara Iman, Islam, dan Perdamaian

Peran Guru bagi Masa Depan Bangsa

Khotbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. فَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ.

Jemaah Jum'at yang dirahmati Allah Swt,
Di hari yang mulia ini khatib akan menyampaikan khotbah dengan tema "Peran Guru Bagi Masa Depan Bangsa", dimana pada tanggal 25 November bangsa Indonesia memperingati Hari Guru.

Jemaah sekalian,
Masa depan bangsa ini tentu saja dititipkan kepada generasi selanjutnya. Mereka adalah harapan bangsa di masa depan. Kepada merekalah tongkat estafet masa depan bangsa diberikan. Di atas pundak merekalah tanggung jawab masa depan bangsa ini ditanggungkan. Generasi tua bertanggung jawab untuk mempersiapkan generasi muda agar mereka mampu mengemban tugas sebagai penerus masa depan bangsa.

Seperti apa masa depan bangsa yang seharusnya? Apakah ada rumusan baku? Hampir-hampir tidak ada rumusan baku seperti apa harapan tentang masa depan bangsa ini karena dinamika zaman begitu cepat berubah. Apa yang dulunya tidak terbayangkan, sekarang sudah menjadi kenyataan.

Meski demikian paling tidak kita bisa melihat tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia berdiri dilihat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yaitu sebuah bangsa yang merdeka, rakyatnya adil, makmur dan sejahtera. Kemudian kehidupan bangsa yang cerdas berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Masa depan adalah masa yang memerlukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak mungkin mengabaikan hal ini karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh hal ini. Mereka yang tertinggal di dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pasti akan ditinggalkan oleh kemajuan dan menjadi bangsa yang tertinggal, baik secara ekonomi, sosial, maupun politik.

Selain penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, masa depan juga mewajibkan persatuan dan kesatuan bangsa. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan memberikan kemapanan dan stabilitas. Di dalam kemapanan itulah akan muncul ketenangan dan dengan ketenangan ada waktu untuk mengembangkan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Jemaah Jum'at yang dirahmati Allah Swt,
Lalu bagaimana peran guru bagi masa depan bangsa dalam konteks mempersiapkan generasi muda sebagai pihak yang kepadanya masa depan bangsa ini dititipkan? Q.S. An-Nahl [16]:125 bisa menjadi bahan renungan.

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجُدِهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ : إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ.

"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk."

Generasi muda masa kini tidak lagi sama dengan generasi sebelumnya. Salah satu yang membedakannya adalah generasi muda masa kini bisa menemukan ilmu pengetahuan dari mana saja selain gurunya. Mereka bisa mengakses sumber-sumber ilmu pengetahuan seperti buku, gambar, video, dan perpustakaan kapanpun dan di manapun. Meski demikian, mereka tetap membutuhkan guru, namun lebih sebagai pembimbing, bukan hanya pengajar.

Guru sebagai pembimbing itulah yang disebutkan di dalam QS. An-Nahl [16]:125. Pertama, bil hikmah. Di tengah melimpahnya informasi dan sumber informasi seperti sekarang ini, maka ketegasan untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk serta mana yang benar dan mana yang salah diperlukan. Itulah yang disebut bil hikmah. Mungkin generasi muda memiliki ilmu pengetahuan yang banyak karena melimpahnya sumber ilmu pengetahuan, tetapi mereka perlu dibimbing dalam hal menentukan mana yang baik dan mana yang tidak.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved