Senin, 24 November 2025

Hari Guru Nasional

Kemendikdasmen: 200 Ribu Lebih Guru Belum Sarjana, Sebagian Besar Sudah Sepuh

Dirjen GTK Kemendikdasmen Nunuk Suryani, mengatakan sekitar 8 persen guru di Indonesia yang belum tersertifikasi.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Istimewa
SERTIFIKASI GURU - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nunuk Suryani. Ia mengatakan sekitar 8 persen guru di Indonesia yang belum tersertifikasi. 
Ringkasan Berita:
  • 8 persen guru di Indonesia yang belum tersertifikasi
  • Mayoritas bertugas di jenjang PAUD dan sekolah dasar
  • 1.406 guru dijadwalkan mengikuti PPG pada 2027

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nunuk Suryani, mengatakan sekitar 8 persen guru di Indonesia yang belum tersertifikasi.

Nunuk mengatakan hal ini akibat para guru belum memiliki kualifikasi akademik minimal S1 atau D4.

Data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menunjukkan lebih dari 200 ribu guru hingga kini tercatat belum memenuhi kualifikasi tersebut.  

"Lalu terkait kualifikasi akademik S1/D4, ini juga solusi ya bagi guru-guru, meskipun kita punya guru 200.000 lebih yang belum S1/D4," kata Nunuk saat acara Ngopi Bareng Media dalam rangka Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Dirinya mengatakan sebagian besar guru yang belum S1/D4 merupakan guru senior yang direkrut pada masa ketika lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), D1 PGSD, atau D2 PGSD.

Para guru tersebut, kata Nunuk, mayoritas bertugas di jenjang PAUD dan sekolah dasar.

Baca juga: Naskah Doa Upacara Hari Guru Nasional 2025 Resmi dari Kemendikdasmen

"Sebagian besar mereka itu yang berumur sudah sepuh, seperti saya, gitu ya. Karena mereka dulu pada saat saya sekolah, saya SPG ya, Sekolah Pendidikan Guru itu bisa jadi guru SD saat itu dan sebagian besar mereka memang PNS," ucap Nunuk.

Menurut Nunuk, mereka tidak dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), sehingga belum bisa memperoleh sertifikasi pendidik.

Kemendikdasmen mencatat tingkat sertifikasi guru diproyeksikan mencapai 92 persen hingga akhir 2025.

Baca juga: Naskah Pidato Menteri Pendidikan pada Hari Guru Nasional 2025

Sebanyak 8 persen sisanya, yang beririsan dengan lebih dari 200 ribu guru non-S1/D4, menjadi kelompok yang harus diselesaikan melalui percepatan afirmasi kualifikasi akademik.  

Pemerintah tahun ini menyediakan beasiswa peningkatan kualifikasi akademik bagi 12.500 guru, terutama untuk jenjang PAUD dan SD.

Program pemenuhan kualifikasi S1/D4 ini dilakukan menggunakan mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Sehingga, guru yang berusia 47 tahun ke atas dapat menuntaskan pendidikan dalam waktu satu tahun tanpa kewajiban menyusun skripsi.  

Dari 12.500 peserta tersebut, 11.094 guru ditargetkan dapat melanjutkan ke PPG pada 2026.

Sementara 1.406 lainnya dijadwalkan mengikuti PPG pada 2027.

Pemerintah juga telah menyiapkan proses pemadanan data dengan PDDikti untuk memastikan verifikasi akurat terhadap guru yang benar-benar belum berkualifikasi S1/D4.  

Pada tahun 2026, pemerintah menambah sasaran baru sebanyak 137.965 guru untuk pemenuhan kualifikasi akademik.

Totalnya, hingga akhir periode 2028, program afirmasi ditargetkan menuntaskan 150.465 guru yang belum S1/D4.

Pemerintah menargetkan seluruh guru Indonesia sudah memiliki ijazah S1/D4 dan bersertifikat pendidik pada 2029.  

"Target kami, sampai akhir masa kepemimpinan Pak Menteri, seluruh guru sudah S1 dan bersertifikat pendidik," ujar Nunuk.

Setelah memperoleh ijazah S1/D4 melalui RPL, para guru akan diberi kesempatan mengikuti PPG agar dapat memperoleh sertifikasi serta tunjangan profesi.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved