Rabu, 17 September 2025

Harga Jual Mobil Hybrid Bekas Lebih Stabil Ketimbang Mobil Listrik, Ini Alasannya

Mobil hybrid masih mengandalkan mesin bensin, sehingga tidak mengalami keterbatasan jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur SPKLU

Editor: Choirul Arifin
Kompas.com/Aprida Mega Nanda
RESALE VALUE MOBIL HYBRID- Showroom mobil bekas di WTC Mangga Dua, Jakarta. Mobil hybrid bekas dinilai memiliki nilai jual kembali atau resale value yang lebih stabil ketimbang mobil listrik murni (EV) karena tidak bergantung pada infrastruktur SPKLU. 

"Insentif PPnBM untuk mobil baru juga berkontribusi terhadap penurunan harga mobil bekas tahun lalu, karena konsumen lebih tertarik pada mobil baru dengan harga lebih kompetitif," ujar Yannes kepada Kontan, Jumat (7/3/2025).

Showroom mobil bekas di Southcity Hive di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) ke depan yang diyakini masih akan tumbuh meskipun sempat melambat pada awal tahun 2024 karena situasi politik yang belum menentu
TREN HARGA MOBIL BEKAS - Showroom mobil bekas di Southcity Hive di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Tren harga mobil bekas tahun ini akan berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Di 2024, harga mobil bekas relatif stabil dengan sedikit kenaikan karena daya beli masyarakat tertekan oleh inflasi. (Tribunnews/Choirul Arifin)

Di Lebaran tahun ini situasinya berbeda. Tidak adanya insentif serupa untuk mobil baru, ditambah dengan inflasi dan suku bunga tinggi, membuat permintaan mobil bekas, terutama di segmen LCGC dan Low MPV, mengalami peningkatan. 

Namun, kenaikan harga tidak akan merata di semua model. Model-model populer dengan stok terbatas cenderung mengalami kenaikan harga, sedangkan model lain bisa stagnan atau bahkan turun karena persaingan pasar yang ketat.  

Menjelang Lebaran 2025, harga mobil bekas diperkirakan akan naik, terutama untuk merek dan model yang paling dicari untuk kebutuhan mudik. 

Jenis-jenis Mobil yang Naik Harga di Lebaran 2025

Sejumlah mobil di segmen tertentu diprediksi Yannes Martinus Pasaribu bakal naik harga menjelang Lebaran 2025 ini.

Kenaikan harga berpeluang terjadi pada kategori MPV, khususnya Low MPV dari merek Jepang seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, dan Mitsubishi Xpander, serta Medium MPV seperti Toyota Innova. 

"Mobil-mobil ini selalu diminati karena kapasitas penumpangnya yang besar, menjadikannya pilihan utama untuk perjalanan mudik keluarga," ujarnya.

Baca juga: Tips Berburu Mobil Bekas, Perhatikan 7 Hal Ini Agar Dapat Unit Prima

'Selain itu, mobil-mobil di segmen LCGC seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Toyota Calya, dan Honda Brio Satya juga mengalami lonjakan permintaan.

Kendaraan ini tetap menjadi pilihan banyak konsumen karena harga yang lebih terjangkau, efisiensi bahan bakar, serta performa mesin yang cukup handal.  

Di sisi lain, segmen SUV kompak seperti Honda HR-V, Suzuki XL7, Toyota Rush, dan Daihatsu Terios juga mengalami kenaikan harga.

"Popularitas SUV yang lebih tangguh dan cocok untuk berbagai kondisi jalan menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang ingin kendaraan dengan fleksibilitas lebih tinggi," sebutnya.

Menurut Yannes, peningkatan permintaan mobil bekas ini juga dipengaruhi oleh kelangkaan pasokan mobil baru akibat krisis chip global dan inflasi yang masih terkendali.

Namun, besaran kenaikan harga tetap akan bervariasi tergantung pada model, kondisi kendaraan, dan lokasi penjualan.  

 

Laporan Reporter: Leni Wandira | Sumber: Kontan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan