Rabu, 10 September 2025

Cerita Mobil Listrik Neta dan Kerasnya Persaingan Pasar EV di Thailand, di Mana Posisi BYD?

Thailand adalah contoh negara di mana persaingan antar merek mobil listrik China sudah demikian sengit. 

|
Editor: Choirul Arifin
Bangkok Post/Varuth Hirunyatheb
PERSAINGAN EV MAKIN KERAS - Mobil listrik Neta dipamerkan di Motorshow 2025 di provinsi Nonthaburi, Thailand, bulan Maret 2025. 

Thailand, yang mengekspor sekitar setengah dari produksi mobilnya ini telah menarik lebih dari 3 miliar dolar AS investasi dari sekelompok produsen kendaraan listrik Tiongkok, termasuk Neta, yang sebagian terpikat ke ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara tersebut oleh skema insentif pemerintah.

"Kasus Neta seharusnya membuat para pembuat kebijakan Thailand berpikir ulang," kata Ben Kiatkwankul, mitra di firma penasihat urusan pemerintah yang berpusat di Bangkok, Maverick Consulting Group.

Desember lalu, setelah penjualan menurun tajam, Dewan Investasi Thailand memberikan perpanjangan waktu produksi lokal awal kepada produsen kendaraan listrik untuk menghindari kelebihan pasokan dan perang harga yang semakin memburuk.

Berdasarkan skema awal, produksi kendaraan listrik lokal pada tahun 2024 diharuskan untuk menyamai setiap kendaraan yang diimpor antara Februari 2022 hingga Desember 2023 atau produsen mobil akan dikenai denda yang besar.

Produsen mobil terhindar dari denda tersebut dengan perpanjangan yang membawa produksi yang belum terpenuhi ke tahun ini, tetapi dengan rasio yang lebih tinggi yaitu 1,5 kali impor.

Dewan Investasi Thailand mengatakan dalam pernyataan kepada Reuters pada hari Sabtu bahwa masalah Neta terkait dengan situasi keuangan perusahaan induknya dan tidak memengaruhi industri kendaraan listrik Thailand dalam jangka panjang.

"Pemerintah Thailand tetap berkomitmen pada sektor otomotif dan terus mempromosikan kebijakan yang mendukung industri kendaraan listrik dan teknologi terkait," katanya. 

Siamnat Panassorn, wakil presiden Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand, mengatakan masalah Neta bersifat khusus perusahaan dan tidak mencerminkan kelemahan dalam kebijakan Thailand atau pasar.

Namun, guncangan eksternal, termasuk ketegangan geopolitik dan momok tarif yang lebih tinggi, telah menambah tekanan yang dirasakan oleh sektor tersebut, katanya.

Bagi dealer Neta Thailand seperti Chatdanai Komrutai, krisis semakin dalam. Pemilik mobil merek tersebut telah berbondong-bondong ke media sosial untuk berbagi masalah perawatan dan dukungan purnajual yang terbatas dan lembaga pengawas konsumen sedang memeriksa beberapa keluhan tersebut. 

"Menjual mobil lagi sulit saat ini. Tidak ada kepercayaan," kata Chatdanai. 

Sumber: Reuters/CNA

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan