Demo di Jakarta
Keluarga Pelajar yang Diduga Tewas karena Aparat Saat Demo di Jakarta Sempat Minta Bantuan Hukum
Andika dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS TNI AL Mintoharjo, Jakarta, Senin (1/9/2025)
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kasus meninggalnya Andika Lutfi Falah, pelajar SMKN 14 Kabupaten Tangerang, terus menjadi sorotan.
Andika dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS TNI AL Mintoharjo, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Ia sempat koma selama tiga hari setelah diduga menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat unjuk rasa di kawasan DPR/MPR RI, Kamis (28/8/2025).
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan, menyebut pihak keluarga korban sempat menghubungi tim advokasi.
"Pihak keluarga sempat mengadu ke hotline Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD),” ujar Fadhil kepada Tribunnews melalui pesan singkat.
Namun Fadhil menambahkan, pihaknya masih akan memastikan penyebab meninggalnya Andika langsung ke keluarga.
"Kami masih akan pastikan penyebab kematian ke keluarga,” kata dia.
Baca juga: Sebelum Tewas Andika Pelajar SMK Tangerang Sempat Koma Tiga Hari di RS TNI AL Mintohardjo
Hingga kini, pihak keluarga korban belum memberikan keterangan resmi. Tribunnews masih mencoba menghubungi keluarga untuk konfirmasi lebih lanjut.
Sementara korban diketahui sudah dimakamkan pada sore hari tadi.
Kabar meninggalnya Andika ramai diperbincangkan di media sosial. Rekan-rekannya terlihat menyampaikan bela sungkawa dengan berbagai unggahan duka cita.
Jika benar akibat ulah aparat, meninggalnya Andika menambah panjang daftar korban jiwa dalam gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi pada Agustus 2025.
Sebelumnya, Affan Kurniawan, seorang driver ojek online, tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025).
Empat orang juga dilaporkan meninggal dunia saat Gedung DPRD Kota Makassar terbakar di tengah aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025). Mereka adalah Akbar Basri, Sarina Wati, Syaiful Akbar, dan Budi Haryadi.
Masih di Makassar, Rusdamdiansyah, seorang driver ojek online menjadi korban pengeroyokan karena dicurigai sebagai anggota intelijen alias intel.
Kemudian di Solo, Sumari (60), seorang tukang becak yang meninggal dunia diduga terpapar gas air mata saat kericuhan pecah di Bundaran Gladak, Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).
Tak hanya itu, seorang mahasiswa Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy, juga tewas saat mengikuti aksi, Minggu (31/8/2025).
Berdasarkan keterangan BEM Amikom, Rheza terjatuh dari motor setelah situasi ricuh akibat tembakan gas air mata.
Motornya mendadak mati saat ia mencoba berbalik arah hingga membuatnya kehilangan kendali. Rheza kemudian disebut langsung dihampiri aparat.
Demo di Jakarta
Kapolri Kumpulkan dan Ajak Makan Malam Pasukan di DPR, Beri Arahan tentang Kepatuhan terhadap SOP |
---|
Aktivis HAM Serukan Aksi Damai: Aspirasi Harus Disampaikan Tanpa Kekerasan |
---|
Masyarakat Diminta Tetap Tenang, Hindari Provokasi dan Upaya Adu Domba |
---|
Relawan Medis Bertahan di Tengah Demo, Sering Luput dari Perhatian dan Tak Jarang Jadi Korban |
---|
Kronologi Bocah 14 Tahun Ambil Jam Tangan Richard Mille Milik Sahroni, Berawal Dari Ikut-Ikutan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.