Selasa, 7 Oktober 2025

Polisi Tembak Mati Adik Ipar

Tiga Proyektil Peluru Bersarang di Kepala, 3 Lainnya di Bagian Kemaluan Korban

Tiga proyektil bersarang di kepala korban dan tiga lainnya di bagian kemaluan Jumingan.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Personel Brimob Sumut menggiring tersangka Kompol Fahrizal (tengah) saat gelar kasus di Mapolda Sumut, Medan, Kamis (5/4/2018). Fahrizal menembak adik iparnya sendiri bernama Jumingan hingga tewas dan langsung menyerahkan diri ke Polsek setempat. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

Saat ditanya apakah tersangka dalam pengaruh narkoba, Kapolda mengatakan hasil tes darah sementara masih negatif.

"Saat tiba di Sumut, tersangka membawa senjata api berisi 6 butir peluru. Ia menghabiskan peluru itu. Tiga ditembakkan ke bagian kepala dan tiga lagi di bagian kemaluan korban," kata Kapolda.

Kapolda menambahkan ada satu hal menarik saat tersagka Fahrizal diinterogasi Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto.

"Saat kami tanya apakah menyesal karena telah melakukan pembunuhan terhadap adik iparnya, santai ia menjawab tidak. Diduga ada problem di dalam lingkungan keluarga, yang terus kami coba dalami," ujar Paulus Waterpauw.

Kompol Fahrizal baru empat bulan menduduki jabatan sebagai Wakapolres Lombok Tengah, NTB. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Kompol H Lalu Salehuddin.

Pada akun Facebook, Kompol Fahrizal menuliskan status pulang ke Medan bersama istrinya. Ia sempat mengunggah foto saat berada di bandara.

Baca: Demo Siswa SMAN 2 Malang Berakhir Setelah Kepala Dinas Putuskan Memutasi Kepsek Retno Dwi

Dikira Suara Petasan
Warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, terkejut mengetahui kejadian itu.

Warga awalnya mengira suara tembakan adalah suara petasan.

"Aku pikir mercon, jadi nggak peduli. Habis salat tak enak badan, berbaring saja di rumah," kata Juraidah (75), warga sekitar.

Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP), namun ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.

Tidak hanya itu, dia juga mengaku lupa berapa kali suara letusan. Namun suara itu terdengar begitu keras.

Teguh Muliono (56), paman Fahrizal mengatakan antara tersangka dan korban sama sekali tidak memiliki masalah atau percekcokan di dalam keluarga.

Baca: Kronologis Wakapolres Lombok Tengah Tembak Ipar hingga Tewas Versi Polisi dan Warga

"Setahu saya, antara Fahrizal dan Jumingan tidak memiliki masalah, baik itu masalah keluarga maupun pribadi," ujar Teguh.

Teguh mengungkapkan Fahrizal awalnya ingin menembak Kartini namun dicegah oleh Jumingan.

"Semalam (Rabu malam), Fahrizal datang dan sempat duduk sambil ngobrol baik-baik. Awalnya ibunya mau ditembak. Datanglah Jumingan menghalau dan ia langsung ditembak," ujarnya. (tribunmedan/tim)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved