Setelah Mama Minta Pulsa, Kini Marak Penipuan Pak Lurah Minta Pulsa di Bantul
Ada puluhan orang yang semuanya warga Desa Guwosari menjadi target penipuan dan ada yang mengirimkan pulsa ke pelaku
Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Aksi penipuan berkedok 'Pak Kades minta pulsa' mulai marak beredar di Kabupaten Bantul.
Sejumlah kepala desa di Bumi Projotamansari mengaku telah menjadi korban aksi penipuan modus baru itu.
Salah satu korban adalah Kepala Desa Guwosari, Masduki Rahmad.
Dalam kurun waktu satu tahun, sudah tiga kali nama Masduki disalahgunakan oleh orang tidak bertanggungjawab untuk melancarkan aksi penipuan.
"Modusnya hampir sama. Ngirim WA ke sejumlah warga, katanya, 'Pak lurah minta pulsa'. Agar meyakinkan, foto profilnya ini pakai foto profil saya," terang Masduki, ditemui di kantornya, Rabu (30/10/2019).
Penipuan yang dilancarkan terakhir, pada Selasa (29/10/2019) kemarin, terbilang cukup masif.
Setidaknya, kata dia, ada puluhan orang yang semuanya warga Desa Guwosari menjadi target penipuan.
Bahkan, menurut dia, ada satu warga dia yang menjadi korban, dengan mengirimkan pulsa senilai Rp100.000.
"Warga ini padahal tetangga dekat saya. Dia di chat WA oleh pelaku, atas nama saya, minta dikirimi pulsa Rp 100.000 kemudian setelah dikirim pulsa, minta lagi Rp 200.000," terang dia.
Beruntung permintaan kedua, pulsa senilai Rp 200.000 tidak sampai dikirim karena korban merasa curiga.
Setelah ditelusuri, ternyata bukan cuma satu orang.
Chat WA 'Pak Lurah minta pulsa' dengan mencatut foto profil pak lurah menyebar ke puluhan warga desa.
"Yang melapor langsung ke saya sudah ada puluhan. Ada yang minta pulsa, ada yang minta transferan," ujar dia.
Masduki mengaku tidak tahu menahu, bagaimana caranya pelaku bisa mendapatkan sejumlah nomor warga apalagi mendapatkan foto dirinya untuk kedok profil WA.
Padahal, kata dia, foto profil yang dipakai sang pelaku, foto yang tidak banyak orang punya bahkan dirinya, tidak memiliki foto itu.
"Saya heran, foto yang digunakan pelaku, foto saya yang saya sendiri belum pernah punya," kata dia.
Masduki mengaku beberapa kali pernah mencoba menghubungi sang pelaku.
Namun nomor dirinya yang asli, oleh sang pelaku, justru telah diblokir.
Bahkan, pelaku memblokir nomor orang-orang dekat Lurah Desa.
Kasus serupa dengan modus yang sama persis, juga menyasar Lurah Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Muhammad Irwan Susanto.
Ia menceritakan, dirinya mengetahui namanya telah dicatut untuk modus penipuan, ketika dihubungi oleh salah satu warganya.
"Ada warga yang lapor ke saya. Apa bener ini pak Lurah?, Jadi, modusnya kirim chat WA atas nama saya. Foto pake foto saya. Minta pulsa Rp 100.000. Kemudian saya klarifikasi bahwa itu bukan saya," cerita dia.
Beruntung, dari sekian warga Sendangsari yang dikirimi chat 'Pak Lurah minta pulsa', menurut dia, belum ada yang sampai menjadi korban.
"Ada dua yang laporan ke saya. Mereka langsung saya klarifikasi dan tidak mengirimkan pulsa," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Modus Penipuan 'Pak Lurah Minta Pulsa' Marak Terjadi di Bantul