Kurir Sindikat Narkoba Malaysia Tewas dengan Tangan Diborgol, Begini Kejadiannya
Eddy Johan ditembak saat berupaya kabur saat diminta menunjukkan lokasi persembunyian Mr x, sindikat narkoba Malaysia lainnya
Editor:
Eko Sutriyanto
"Dari keduanya itulah nama Edi Johan didapatkan sebagai operator untuk pelaksanaan di lapangan. Ada 12 kg sabu, 200 butir pil ekstasi, dan sebanyak 550 pil Happy Five yang kami amankan," paparnya lagi.
Yan Fitri menyebut, atas kejadian ini, pengawasan terhadap peredaran sabu dan narkotika jenis lain di Provinsi Kepri menjadi hal paling utama.
Sebab, Kepri berada di perbatasan laut. Sangat dekat dengan negara Singapura dan Malaysia.
"Notabene dari Malaysia untuk peredarannya. Barang rata-rata mirip, dan memang biasanya berbentuk teh kotak dari China," jelasnya.
Bahkan, Yan Fitri menerangkan jika pangsa pasar peredaran narkotika di Indonesia sangat menarik kelompok internasional ini.
Pasalnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk cukup padat.
"Dan memang warga kita sudah dimanfaatkan untuk mengedarkan. Ini bahaya sekali bagi generasi muda," keluhnya.
Selain narkotika tadi, pihak kepolisian juga menahan barang bukti berupa dua unit telepon genggam dengan merek berbeda, Nokia biasa berwarna hitam dan Samsung lipat berwarna merah marun.
Sebelum konferensi pers digelar, keenam gerbong narkotika internasional ini masih tampak santai.
Satu diantaranya bernama Hengki bahkan sempat tersenyum lepas kepada Tribun Batam. Saat akan diambil gambarnya, dia mengelak dan menunduk.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Napi Akiong & Apeng Bos Narkoba di Batam, Kurir Sindikat Malaysia Tewas dengan Tangan Diborgol