Selasa, 7 Oktober 2025

Terapi Pijat Sambal di Blitar, Pakai 45 hingga 60 Cabai, Makin Ramai Sejak Pandemi Corona

Seorang kakek di Blitar punya cara aneh mengobati pasien. Yaitu terapi pijat sambal.

Editor: Miftah
TRIBUNJATIM.COM/IMAM TAUFIQ
Mbah Kamar sedang melakukan pemijatan dengan 'lotion' sambal di Blitar. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang kakek di Blitar punya cara aneh mengobati pasien.

Yaitu terapi pijat sambal.

Di saat tubuh lagi terasa pegal-pegal, tak ada cara lain buat menghilangkannya, kecuali dengan pijatan.

Itu dijamin tubuh kita pasti bakal cepat kembali pulih.

Namun, mungkin belum banyak orang yang tahu, kalau di Kabupaten Blitar itu ada terapi pijat, yang mungkin bisa dibilang agak aneh.

Sebab, cara yang dilakukannya tak umum atau tak seperti terapis kebanyakan. Yakni, tubuh orang yang dipjat itu bukan dilumuri dengan lotion atau minyak seperti zaitun, balsem, atau sejenisnya, melainkan menggunakan sambal.

Tentunya, itu jangan Anda bayangkan bagaimana rasanya, apalagi sampai mencoba untuk dicicipi. Anda pasti tak akan kuat.

Sebab, jumlah cabai yang dihaluskan itu minimal sekitar 45 biji. Itu buat sekali memijat dan khusus buat orang kurus.

Namun, beda lagi, kalau yang dipijat itu orangnya gemuk, maka yang dibutuhkan sekitar 60 biji.

Cara pijat dengan treatmen seperti itu dilakukan Mbah Kamar (63), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo Blitar.

Itu sudah dijalani empat tahun lalu, dan saat ini pasiennya kian membludak.

Baca: Hasil Rapid Tes Negatif, 154 Pekerja yang Pulang Dari Malaysia Diperbolehkan Pulang Kampung di Jatim

Baca: Ganjar Pranowo Berharap Tidak Ada PHK Selama Corona.

Keahlian memijat dengan media sambal itu bukan didapat dari belajar atau diajari orang lain atau warisan. Namun, berawal dari kepepet.

Katanya, empat tahun lalu, anaknya, Mohtar, yang saat itu berusia 26 tahun, mendadak tak bisa jalan. Penyebabnya, karena kedua kakinya bengkak besar, dan tanpa diketahui penyebabnya.

"Karena kami nggak punya biaya, ya kami biarkan di rumah. Namun, kami terus kepikiran, dan susah. Sehabis salat malam, kok seperti dapat bisikan. Katanya, kaki anak saya yang bengkak itu disuruh mengolesi dengan sambal," paparnya.

Karuan, ia tak langsung menjalankannya karena dianggap tak masuk akal. Namun, karena tak ada cara lain, akhirnya ia mencobanya. Bahkan, istrinya, nenek Yaumi (60) sempat marahi ketika tahu dirinya membuat sambal buat obat kaki anaknya, yang bengkak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved