Virus Corona
PDP di Samarinda Minta Pulang karena Ibunya Sakit, Mengamuk 2 Kali hingga Pecahkan Kaca Jendela
Pasien dalam pengawasan (PDP) meminta pulang kampung untuk merawat ibunya yang tengah sakit.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Tapi Alhamdulillah dalam waktu 24 jam ini bahwa yang bersangkutan masih bisa mau dirawat di rumah sakit kita," ujarnya, dikutip dari TribunKaltim.co, Minggu.
"InsyaAllah saya bisa menyakinkan ke pihak rumah sakit, mudah-mudahan baik," lanjutnya.
Ia menyebut, pihaknya tetap memperlakukan pasien tersebut layaknya PDP saat marah-marah.
"Pasien kita tetap perlakukan seperti pasien PDP lainnya," katanya.
Baca: Cerita Pekerja Hotel yang Terdampak Virus Corona, Harap-harap Cemas Tak Digaji dan Diputus Kontrak
Baca: Ashanty Bertengkar dengan Anang Hermansyah Gara-gara Donasi APD untuk Tenaga Medis Corona, Mengapa?
Baca: Antisipasi Kelebihan Kapasitas karena Virus Corona, Jokowi Ingin Perbaikan Sistem Rujukan di RS
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran mengatakan, pihaknya memberi waktu sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Plt Kadinkes Kota Samarinda yakni selama 24 jam.
"Untuk tindakan selanjutnya kita menunggu dari tim medis, kita berdoa saja semoga yang bersangkutan ini bisa tenang, karena untuk kesembuhannya juga," terangnya.

Pecahkan Kaca Jendela
Dikutip dari Kompas.com, pasien PDP tersebut sempat memecahkan kaca jendela, mendobrak pintu, dan mengancam perawat memakai pecahan kaca.
Sehingga, pasien tersebut sempat dipulangkan satu malam ke kediamannya.
Keesokan harinya, tim gugus tugas kembali membujuk dan berhasil membawanya ke ruang isolasi di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.
“Iya mengamuk lagi pasien sama. Minta pulang,” ungkap petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).
Baca: Reza Rahadian Tak Ada Pemasukan Selama Pandemi Corona, Andalkan Tabungan hingga Potong Anggaran
Baca: Perlu Siasat Mengantisipasi Kemungkinan Krisis Pangan di Perkotaan Saat Pandemi Corona
Baca: Hadapi Virus Corona, UI Kembangkan APD Respirator Pemurni Udara bagi Tenaga Medis
Pasien laki-laki inisial N (52) ingin pulang ke Banjarmasin, tapi permintaannya sulit dipenuhi petugas.
Sehingga, proses negosiasi yang menggunakan sambungan ponsel tersebut sempat tarik ulur.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunKaltim.co/Muhammad Riduan) (Kompas.com/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon)