Senin, 1 September 2025

Virus Corona

62,2 Persen Pasien Covid-19 di Kota Semarang Sudah Sembuh, Gugus Tugas Kini Fokus di OTG

Kabar baik dari Kota Semarang. Kesembuhan pasien Covid-19 di kota lumpia ini melonjak drastis.

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi: Petugas medis dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan pemeriksaan swab kepada pasien yang telah mendaftarkan diri di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Labkesda Kota Depok sudah bisa melakukan uji PCR (polymerase chain reaction) untuk memeriksa swab lendir para pasien suspect Covid-19, yang selama ini hanya bisa dilakukan di Jakarta. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Kabar baik dari Kota Semarang. Kesembuhan pasien Covid-19 di kota lumpia ini melonjak drastis.

Saat ini pasien wabah mematikan itu sudah banyak yang diperbolehkan pulang, presentase yang sembuh sudah mencapai 62,2 persen.

Berdasarkan data terakhir, sudah ada 173 pasien sembuh dari total 278 kasus di Kota Semarang. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam, Jumat (8/5/2020).

Hakam menyebutkan, kasus Covid-19 di Kota Semarang semakin membaik. Saat ini, pasien positif berjumlah 75 orang dan yang meninggal sebanyak 31 orang.

Meski persentase kesembuhan tinggi, Hakam menekankan, masyarakat harus tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitas.

Dinkes masih terus fokus penanganan pasien baik pasien positif maupun pasien dalam pengawasan (PDP), serta orang dalam pemantauan (ODP).

Sementara yang menjadi fokus baru Dinkes yakni pemantauan terhadap orang tanpa gejala (OTG) yang jumlahnya mencapai 1.200 orang.

"Ada sekitar 1.200 orang. OTG ini di antaranya para pemudik dan teman-teman tenaga kesehatan. Yang paling banyak adalah orang yang datang ke Semarang dari stasiun, bandara, atau pintu-pintu lainnya sebelum diberlakukan PKM," jelas Hakam.

Baca: Jelang Kepergiannya, Didi Kempot Sempat Ingin Nyanyikan Lagu Tentang Kematian

Baca: Kritik Menhub yang Bolehkan Alat Transportasi Beroperasi, Hotman Paris : Katanya Jangan Bepergian

Baca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Palu, Minggu 10 Mei 2020, Dilengkapi Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Baca: Nella Kharisma Singgung Rindu, Dory Harsa: Pak Jokowi, Aku Mencintai Salah Satu Rakyatmu!

Ditambahkan, mulai kemarin, pemantauan terhadap OTG, ODP, dan para pasien yang telah sembuh dari Covid-19, Dinas Kesehatan dibantu jajaran Brimob.

Mereka melakukan pemantauan dari pagi hingga pukul 22.00 yang terbagi menjadi dua shift.

"Jadi, mulai hari ini petugas puskesmas akan dibantu pemantauan oleh teman-teman Brimob sekitar 150 personel.

Mereka akan mengawal para OTG dan ODP yang karantina di rumah dan PDP dan pasien Covid-19 yang sudah membaik dan pulang dari rumah sakit," katanya.

Hakam menambahkan, saat ini ada 45 PDP yang melakukan isolasi di rumah dinas Wali Kota Semarang dan tiga orang berada di tenda karantina rumah dinas.

"Yang di tenda karantina itu hasil dari penjaringan pos pantau. Ada orang mudik, kami masukan ke tenda karantina," ucapnya.

Ditegaskan Hakam, para petugas medis di rumah dinas berupaya secara maksimal menumbuhkan rasa bahagia kepada seluruh pasien agar imunitas semakin kuat.

Pihaknya menghadirkan berbagai kegiatan untuk membuat para pasien selalu bahagia. "Bangun tidur kami ajak senam, peregangan.

Kami juga hadirkan motivator dan psikolog. Sorenya juga ada. Jadi, prinsipnya mereka bahagia. Kami tumbuhkan itu," imbuhnya.
Distribusikan Bantuan

Di sisi lain, Pemkot Semarang terus mendistribusikan bantuan bagi warganya yang terdampak Covid-19. Pemkot minta masyarakat tak perlu khawatir bila saat ini belum menerima bantuan.

Sebab, distribusi bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19 masih berlangsung. Saat ini, bantuan yang rampung didistribusikan bersumber dari Presiden Joko Widodo.

Padahal, seperti yang disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, ada lima sumber bantuan yang ada dalam skema Pemerintah Kota Semarang.

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menerangkan, selain paket bantuan sosial dari Presiden Jokowi, masih ada paket bantuan dari Pemerintah Kota Semarang, Kementerian Sosial Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan swasta non APBD.

"Yang sudah selesai didistribusi itu baru yang dari Pak Presiden, sedangkan untuk yang masih dalam proses untuk bisa sampai ke masyarakat," tutur Hendi.

"Misalnya yang dari Pemerintah Kota Semarang, mulai didistribusikan pada Kamis (7/5). Lalu yang dari Kemensos RI kalau yang April kemarin sudah didistribusikan, kalau yang Mei sedang dalam proses," jelasnya.

Hendi menargetkan distribusi bantuan yang disiapkan untuk Mei 2020 bisa lebih merata ketimbang sebelumnya. Hal itu dikarenakan jumlah paket bantuan yang disiapkan dua kali lebih banyak dibanding sebelumnya.

“Pada April jumlah bantuan sektiar 118 ribu paket, Mei jumlahnya sudah dua kali lipat lebih, yaitu sekitar 339 ribu.

Maka seharusnya ceritanya sudah tidak kurang merata lagi. Sekarang Insya Allah jumlahnya sudah lebih,” tegas Hendi.

"Tapi salah satu kunci pentingnya ada pada peran masyarakat, yaitu untuk bisa aktif mengawal bantuan supaya tidak terjadi duplikasi," tekannya.

Di sisi lain, Hendi berharap ratusan ribu paket bantuan sosial yang disiapkan di Kota Semarang dapat mendorong masyarakat untuk lebih tertib.

"Harapannya ketika kita disiplin, sampai 24 Mei ini bisa selesai. Tapi kalau ditawar terus, ini tidak akan selesai-selesai," tandas Hendi.

"Maka hari ini saya mengajak masyarakat untuk bisa meningkatkan kekompakan, agar yang diupayakan bisa berjalan dengan efektif," pintanya. (Eka Yulianti Fajlin)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pasien Corona Kota Semarang 62,2% Sembuh, Dinas Kesehatan Fokus Pemantauan Orang Tanpa Gejala

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan