Sabtu, 13 September 2025

Sopir Angkot Ngaku Jadi HRD Tipu 11 Wanita, 4 Orang Diperkosa di Kos hingga Kebun Warga

Sopir angkot bernama Suherman (24) mengaku sebagai staf Human Resource Department (HRD).

Editor: Ifa Nabila
tribunjabar/daniel andrean damanik
Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki menginterogasi Suherman pelaku penipuan dan pencabulan yang mengaku sebagai HRD di satu perusahaan di KBB. 

TRIBUNNEWS.COM - Sopir angkot bernama Suherman (24) mengaku sebagai staf Human Resource Department (HRD).

Akibatnya, 11 orang wanita pencari kerja kena tipu.

Bahkan empat orang korban sempat diperkosa oleh Suherman.

Lokasi persetubuhan dilakukan di beberapa tempat.

Baca: Sopir Angkot Dikeroyok 5 Orang Pakai Bambu di Tangerang, Dituduh Curi Uang

Baca: Emosi gara-gara Disenggol hingga Pecahkan Kaca Angkot, Oknum Petugas Dishub Bisa Dipecat

"Empat korban itu saya setubuhi, ada di kosan teman dan ada di kebun masyarakat," kata Suherman kepada Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki, Senin (3/8/2020).

Kejahatan yang dilakukan oleh Suherman, diakuinya sudah dilakukannya sejak Februari 2020 hingga akhirnya ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi pada 30 Juli 2020.

Meskipun tidak sempat disetubuhi oleh pelaku, tujuh korban lainnya sudah memberikan foto tubuh dalam keadaan tidak berbusana. Alasan pelaku meminta foto tersebut ialah untuk keperluan tes keperawanan.

"Dari sebelas perempuan tersebut, saya meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga ada yang Rp 1.500.000. Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," katanya.

Suherman mengaku, bahwa aksi penipuan lowongan pekerjaan yang berujung pada aksi cabul, dipelajarinya melalui Facebook.

Saat berkomunikasi di Facebook, pelaku menggunakan foto profil perempuan. Setelah korban diperoleh, maka berlanjut pada bertukar nomor telepon dan berkomunikasi via Whatsapp.

Baca: POPULER: 12 Tahun Jadi TNI Gadungan Lalu Gelagapan Ketemu TNI Asli | Pria Minum Darah Sapi Kurban

Kesehariannya, Suherman bekerja sebagai sopir angkot. Menurut polisi, saat ditangkap tersangka memang lihai dalam berkomunikasi.

Saat menjalankan aksinya, tersangka memiliki dua peran, yaitu sebagai HRD untuk meminta administrasi berupa uang dan merangkap sebagai tim kesehatan untuk modus cek keperawanan.

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki menjelaskan, dari 11 korban tersebut, sudah ada 5 korban yang mendatangi Mapolres Cimahi untuk membuat laporan kepolisian.

Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti ponsel, emas, kartu SIM ponsel, bukti transaksi, dan rekaman (screen shoot) percakapan pelaku dan korban.

Rekaman percakapan yang ditunjukkan oleh Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Sigiro, bahwa pelaku berperan sebagai seorang wanita yang meminta korban untuk foto tanpa busana untuk keperluan cek fisik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan