Budidaya Anggur, Pria Ini Sudah ''Kawinkan'' Puluhan Varietas Pohon Anggur dari Sejumlah Negara
Fariz yang banting setir dari seorang wartawan dan akhirnya dijuluki ''penghulu anggur'' ini, melihat ceruk bisnis yang bisa diisi selama pandemi.
Penulis:
Hendra Gunawan
Editor:
Sanusi
Fungsi melakukan penyambungan dengan varietas yang lebih baik adalah agar rasa dari anggurnya lebih manis, atau tidak berbiji.
"Tarif sesuai kesepakatan sama pemilik, kalau harga bibit varian lawas usia 2-3 bulan harga mulai Rp 125 ribu kalau varian baru harga Rp 400 ribu sampai Rp 1,5 juta," ujarnya.
Selain membudidayakan bibit anggur, suami dari Nurhalima sendiri sudah mulai membudidayakan buah anggur ini sejak setahun lalu.
"Karena pasar nya masih terbuka untuk tambah penghasilan," ujar ayah empat anak ini.
Fariz yang mantan wartawan ini mengaku anting setir dari pekerja media menjadi pekebun khususnya pembudidaya bibit anggur karena prospeknya cukup menjanjikan.
Bermula dari hobi menyambung tanaman adenium (kamboja jepang) 12 tahun lalu, pada saat tanaman tersebut booming.
Ternyata teknik menyambung pohon anggur hampir sama dengan adenium dan tanaman lainnya dan sekarang ia tergabung dalam grup komunitas anggur Indonesia dan Komunitas Petani Anggur Bogor.