Penanganan Covid
Gubernur Ridwan Kamil Prioritaskan Vaksin Covid-19 Untuk Nakes dan TNI/Polri
Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, mengatakan tenaga kesehatan, TNI dan Polri mendapat prioritas karena mereka lah pejuang garis depan
"Sampai sejauh ini, dari yang sudah suntikan kedua, keluhan karena suntikan itu bisa dibilang minimal. Paling panas-panas badan sedikit, nyeri di tempat suntikan, seperti kita imunisasi biasa. Dibandingkan dengan penelitian saya waktu penelitian tetanus dan pertusis, sama yang lainnya, ini kelihatannya lebih ringan deh reaksinya," kata Kusnandi.
Kusnandi mengatakan yang mendapat efek samping ringan tersebut pun, tidak sampai 20 persennya. Efek samping tersebut juga menghilang di hari kedua sampai hari ketiga setelah penyuntikan. Demam yang dialami tidak lebih dari 38 derajat Celcius.
"Jadi di tempat suntikan demam, pada umumnya pada hari kedua atau ketiga hilang. Dan itu tidak begitu terasa. Tapi itu tidak semuanya, hanya 20 persen. jadi jangan dikatakan semuanya akan pegal atau lemas, itu hanya 20 persen yang begitu," tuturnya.
Waktu dirinya melakukan uji klinis terhadap vaksin tetanus, pertusis, dan difteri, Kusnandi mengatakan efek samping yang dirasakan relawannya lebih tinggi dari yang dirasakan relawan vaksin Covid-19. Terutama dalam hal tinggi suhu demam pada tubuh relawan.
Untuk melihat efek samping dari sebuah vaksin, ujar Kusnandi, ada dua hal yang diperhatikan. Yakni reaksi lokal dan sistemik. Reaksi lokal seperti berupa kulit kemerahan dan bengkak di bekas suntikan. Sedangkan efek sistemik berupa panas badan, lemas, dan gatal-gatal. (tribun jabar)