Rabu, 3 September 2025

5 Fakta Pembunuhan Berantai di Kalbar, Satu Keluarga Jadi Korban, Motif Pelaku Sakit Hati

Kasus pembunuhan berantai terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar). Korbannya adalah satu keluarga, berikut fakta-faktanya

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kolase Tribunnews.com: YouTube TribunPontianak dan Dok.Polres Sintang
(Kiri) Polisi saat melakukan olah TKP dan (Kanan) RN (duduk), tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, Kalbar, berhasil dibekuk. 

Hoerrudin menceritakan kronologi pembunuhan tersebut berdasarkan keterangan RN.

Pada hari Selasa 2 Agustus 2021, sekitar pukul 18.30 WIB, Sugiyono bersama cucunya mendatangi rumah RN.

Sugiyono datang untuk mengajak tersangka pergi ke Sintang dan membantu meminjamkan uang Rp 5 juta.

RN kemudian menuruti ajakan Sugiyono sekalian meminta diantarkan untuk berobat.

Padahal itu hanya akal-akalannya RN untuk melakukan perbuatan tak manusiawinya.

Mereka kemudian berangkat menuju rumah mantri untuk berobat.

Malam itu, Sugiyono yang membonceng RN, sementara cucunya berada di depan.

"Namun sebelum berangkat, pelaku sempat mengambil parang miliknya dan diselipkan dalam celana tanpa sepengetahuan Sugiyono," ujar Hoerrudin.

Dalam perjalanan di lahan sawit blok 4 ZZAB, RN meminta Sugiyono menghentikan sepeda motor.

Baca juga: Kronologis Pembunuhan Pasutri dan Cucunya di Sintang, RN Sakit Hati Tak Dipinjami Uang Rp 5 Juta

Pelaku berinisial RN (27 tahun) berhasil diamankan di rumahnya, Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kamis 5 Agustus 2021 sekitar pukul 22.00 WIB.
Pelaku berinisial RN (27 tahun) berhasil diamankan di rumahnya, Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kamis 5 Agustus 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA)

Alasannya, ingin buang air kecil.

Setelah turun dari sepeda motor, RN mengeluarkan parang yang diselipkan dalam celana, lalu mengibaskannya ke arah Sugiyono.

"Cucunya terkena tebasan juga, sementara korban (Sugiyono) sempat melawan," kata Hoerrudin.

Setelah keduanya meninggal dunia, RN menggunakan sepeda motor korban untuk menjemput Turyati.

Saat itu RN berasalan, cucunya menangis dan minta dijemput.

RN kemudian membawa Turyati berkeliling terlebih dahulu sebelum kemudian dibunuh RN.

Baca juga: Janda 2 Anak Tewas Dibunuh Kekasihnya, Pelaku Sakit Hati Korban Tiga Kali Ditelepon Tak Diangkat

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan