Telantarkan 71 Pendaki Gunung Rinjani Hingga Diburu TNGR, Guide Kehabisan Uang & Sepakat Berdamai
Edwin mengaku kehabisan uang membayar sisa jasa transportasi bus besar, bus sedang, mobil pikap, porter, guide, dan homestay.
Editor:
Dewi Agustina
ER beserta rombongan dikabarkan turun dari Gunung Rinjani, Kamis (30/12/2021) sore.
Setelah itu dia meminjam motor warga untuk pergi ke ATM.
Namun setelah ditunggu cukup lama, sang guide tidak kunjung kembali.
Baca juga: Mulai Januari 2022 Wisata Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Selama 3 Bulan
Pemilik motor bernama Riyal pun mencarinya dan hanya menemukan motor Honda Vario di pinggir jalan Desa Sembalun Lawang.
Sementara ER tidak ditemukan di lokasi.
Informasi yang dihimpun TribunLombok.com, ER membawa para pendaki dari daerah Sumatera, Jakarta, dan Bandung. Jumlah pendaki sekitar 70 orang.
Para tamu tersebut ditinggalkan ER di rumah singgah Sembalun Rinjani.
Seluruh rombongan yang ditinggalkan kebingunan, terlebih sebagian tamu dalam kondisi sakit.
Di samping itu, kartu identitas para pendaki dibawa oleh pemandu ER, bahkan porter belum dia bayar.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan kasus tersebut tidak pernah dilaporkan para pelaku ke pos TNGR, polisi, atau pemerintah desa setempat.
TNGR baru mengetahui kasus tersebut setelah ramai dibicarakan di media sosial.
"Ini laporannya baru masuk semua, itu sudah kita tahu siapa TO (Trekking Organizer), di aplikasi kan sudah kita tahu TO-nya, awal Januari kita akan panggil untuk mempertanggungjawabkan," katanya.
Setelah ditelusuri pendakian tersebut juga merupakan pendakian paket murah. Karena itu, TO akan dipanggil untuk diminta bertanggungjawab.
"Kami tidak ingin kasus seperti itu terulang kembali," katanya.