Kamis, 11 September 2025

Tabungan Siswa di Pangandaran yang Mandek Capai Lebih dari Rp7 Miliar, Ada Guru yang Beri Jaminan

Berikut ini kabar terbaru soal tabungan siswa SD di Pangandaran yang belum dibayarkan ke orang tua siswa.

Editor: Daryono
Pixabay.com/iqbalnuril
ILUSTRASI Uang - Berikut ini kabar terbaru soal tabungan siswa SD di Pangandaran yang belum dibayarkan ke orang tua siswa. 

Sobirin juga mengaku, banyak dari orang tua yang menagih uang tabungan anaknya ke Koperasi Tugu.

"Terutama dari SD atau sekolah, dari sekolah kemudian disampaikan kepada orang tua bahwa uang tabungannya berada di koperasi. Akhirnya, orang tua juga banyak yang datang ke kita," katanya.

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata akan membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tabungan siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: 2 Solusi Menurut Advokat untuk Kasus Tabungan Siswa SD di Pangandaran yang Belum Dibayar

Kata Bupati

Sebelumnya, dana yang belum dikembalikan mencapai Rp5 miliar.

Angka tersebut diungkapkan oleh Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

Ia mengatakan, pengembalian yang macet ada di Kecamatan Cijulang dan Parigi.

"Itu total seluruhnya dari beberapa sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi. Kalau di Kecamatan lain cukup jalan lah. Artinya, cukup lancar," ujar Jeje, dikutip dari TribunJabar.id.

Ia juga menyebutkan, apa yang menyebabkan uang tersebut belum dikembalikan ke siswa SD kelas 6 oleh pihak sekolah.

Di kecamatan Cijulang, macetnya pembayaran tersebut karena uang ada yang berada di tangan guru dan juga koperasi.

"Tapi, di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi. Sementara saat berada di koperasi, itu disimpan pinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam, itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," ucap Jeje.

Tak hanya itu, macetnya uang juga karena ada yang dipinjam langsung oleh guru.

Selain itu, Jeje mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan kasus ini.

"Semua itu, kita akan selesaikan masalahnya. Tadi waktu rapat, tiga koperasi sudah siap menjual aset," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya mengatakan, hal tersebut merupakan solusi terakhir, apabila peminjam uang tidak mampu melunasi utang uang tabungan para siswa tersebut.

"Untuk target, ini secepatnya. Saya, per dua Minggu akan mengontrol tim khusus ini," kata Jeje.

Baca juga: Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Dipakai Guru, LBH Sebut Termasuk Kasus Penggelapan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan