Sabtu, 1 November 2025

Maradinata Ungkap Putrinya Meninggal di Gendongan Saat Dirinya Berjalan Kaki Kurang Lebih 5 Menit

Mereka tetap berangkat dengan menggunakan penerangan seadanya melintasi perkebunan kopi dengan kontur naik turun di tengah malam yang gelap gulita

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN SUMSEL/SAHRI ROMADHON
Martadinata kepada wartawan Selasa (4/7/2023) menceritakan berjalan kaki 10 kilometer menempuh gelapnya malam membawa anaknya berobat karena terkena muntaber, sang anak meninggal di gendongan 

"Kami pun berangkat saat itu anak saya muntah-muntah terus belum lama kami mulai berjalan mungkin sekitar 5 menit lebih anak saya meninggal dalam gendongan saya," ujarnya.

Saat Maradinata menyadari jika Meilani telah meninggal dalam gendongannya, ia terus menguatkan hatinya untuk membawa anaknya ke desa dengan terus berjalan kaki bersama istrinya menempuh jarak 10 km jauhnya.

"Setelah sampai di jalan besar atau desa terdekat Desa Gunung Meraksa Lama di itulah saya bertemu polisi yang sedang patroli, di sana saya ceritakan kepada mereka lalu saya minta diantar pulang ke Desa Landur," katanya.

Ia bercerita jika pagi harinya sebelum berangkat ke talang anak mereka sehat.

Anak keduanya mulai mengeluhkan sakit perut pada malam harinya.

"Anak saya sehat-sehat saja hari itu neneknya juga sempat mengantar ke talang, akan saya mulai keluhkan sakit perut pada malam harinya," ujarnya.

Adapun Meilani telah dimakamkan di hari yang sama saat ia meninggal yakni Minggu 2 Juli 2023 di pemakaman umum Desa Landur.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ayah di Empat Lawang Menembus Gulita Jalan Kaki 10 Km Antar Anak Sakit, Meninggal di Gendongan

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved