Kecelakaan Kereta di Semarang
Dalam Sehari, 2 Kecelakaan Kereta Api Terjadi di Lampung dan Semarang, Sama-sama karena Truk Mogok
Dalam sehari, dua kecelakaan kereta api terjadi di Lampung dan Semarang. Penyebab kecelakaan sama-sama akibat truk tiba-tiba mogok di rel kereta.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sehari, terjadi dua kecelakaan kereta api dan truk, Selasa (18/7/2023).
Kecelakaan pertama terjadi di Lampung Utara, Provinsi Lampung sekira pukul 15.10 WIB.
Insiden itu melibatkan KA Kuala Stabas vs truk fuso.
Kejadian kecelakaan kereta api kedua terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Peristiwa itu melibatkan KA Brantas dan truk trailer, terjadi sekira pukul 19.31 WIB.
Lantas seperti apa kronologi dua kecelakaan kereta api tersebut?
Baca juga: Kecelakaan Kereta Api Vs Trailer di Semarang, KAI: Masinis dan Semua Penumpang Selamat
KA Kuala Stabas vs Truk Fuso
Pada Selasa sore, kecelakaan yang melibatkan kereta api dengan truk fuso terjadi di Lampung Utara, Lampung.
Insiden itu terjadi di antara Stasiun Kalibalangan dan Blambangan Pagar.
Dilansir Tribunlampungutara.com, Kasatlantas Polres Lampung Utara, Iptu Joni Charter membenarkan kejadian tersebut.
"Kami mendapatkan informasi adanya lakalantas antara mobil muatan tebu dengan kereta penumpang," ujarnya, Selasa.
Joni menjelaskan, kejadian bermula saat truk fuso bermuatan tebu akan melintas di rel kereta api.
Diduga, sopir truk tidak melihat ada kereta api yang hendak melintas.
Kendaraan kemudian mengalami mogok di tengah rel.
Masinis KA Kuala Stabas pun telah membunyikan klakson sebagai tanda kereta akan lewat.
"Kecelakaan tak terelakkan," terangnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, hanya sopir truk mengalami luka lecet.
Sementara sejumlah penumpang KA Kuala Stabas dikabarkan mengalami luka ringan.
Pascakejadian, KA Kuala Stabas dipisahkan menjadi dua gerbong awal dekat lokomotif.
Kemudian, tiga gerbong lainnya ditarik menggunakan dua lokomotif.
Humas PT KAI Drive IV Tanjung Karang, Reza Fahlevi mengatakan, kecelakaan itu terjadi di Kilometer 81+0/1 Pj Bba-Kag, antara Stasiun Kalibalangan dan Blambangan Pagar.
Reza menuturkan, KA Kuala Stabas yang melaju saat itu dikemudikan oleh masinis bernama Aris dengan didampingi asisten masinis, Eko.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Reza, lokomotif S84 (6) Lok cc2018342 mati.
Selain itu, kondisi lokomotif juga miring dan keluar dari lintasan kereta akibat benturan dengan badan truk.
KA Brantas vs Truk Trailer
Di hari yang sama, hanya berjarak beberapa jam, kecelakan yang melibatkan kereta api dengan truk terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.

KA Brantas menghantam truk trailer tanpa muatan di palang pintu Madukoro Raya, Semarang Barat, Kota Semarang, sekira pukul 19.31 WIB.
Akibat kejadian itu, terjadi ledakan keras dan lokomotif KA Brantas mengalami kebakaran.
Dari pantauan TribunJateng.com, kecelakaan itu juga membuat sebuah gerbong kereta api terbelah menjadi dua, karena hantaman yang sangat keras.
Ruang lokomotif yang berada di sisi timur menggantung di atas jembatan Banjir Kanal Barat.
Sama dengang insiden di Lampung Utara, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan kerata api dan truk yang terjadi di Semarang.
Hanya saja, seorang penumpang kereta api mengalami luka akibat meloncat dari gerbong saat kecelakaan terjadi.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ujar Kapolrestabes Semarang, Irwan Anwar.
Irwan menjelaskan, kecelakaan terjadi karena truk trailer mengalami mogok melintang di tengah rel.
Saat truk mogok, sopir dan kernet sempat meminta tolong kepada petugas palang pintu kereta api.
"Jadi tadi truk tiba-tiba mogok di atas (rel) kereta api kemudian driver atau sopir dan kernet berupaya meminta tolong petugas palang kereta yang ada di sini," ungkap Irwan dalam keterangannya, Selasa.
Baca juga: Video Detik-detik Kereta Api Tabrak Truk di Semarang, Sopir dan Kernet Sempat Minta Tolong
Namun, kereta api tersebut segera melintas, sehingga tidak sempat untuk memindahkan truk yang berhenti di rel kereta api tersebut.
"Tidak sempat (ditolong) karena keretanya sudah keburu mendekat sehingga terjadi kecelakaan," terangnya.
Irwan menegaskan, bahwa truk trailer tersebut tidak menerobos palang pintu kereta.
Truk trailer tersebut mengalami mogok secara tiba-tiba, saat di tengah rel dengan kondisi palang rel belum tertutup.
"Truk tidak menerobos tapi mogok, palang pintu belum ditutup," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Danang Triatmojo, TribunLampung.co.id/Anung Bayuardi/Hurri Agusto, TribunJateng.com/Raka F Pujangga/Iwan Arifianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.