Selasa, 19 Agustus 2025

Puluhan Siswa SMP Negeri di Pangandaran Tidak Bisa Baca, Guru Sebut Karena Pandemi Covid-19

Mereka tak bisa membaca setelah pembelajaran tatap muka tak bisa dilakukan karena pandemi Covid-19

Penulis: Erik S
freepik
Ilustrasi anak-anak membaca - 29 siswa-siswi di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Pangandaran, Jawa Barat, tidak bisa membaca. 

TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN -  29 siswa-siswi di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Pangandaran, Jawa Barat, tidak bisa membaca.

Pandemi Covid-19 dituding menjadi satu penyebabnya.

Baca juga: Dua Tahun Belajar Virtual, 10 Persen Siswa SD di Lombok Barat Tidak Lancar Baca Tulis

Dian Eka Purnamasari, dewan guru sekaligus Koordinator Gerakan Literasi Sekolah (GLS) mengatakan dari data tersebut, 11 siswa adalah kelas VII.

Kemudian 16 siswa dari kelas VIII dan dua siswa dari kelas Ix.

Mereka tak bisa membaca setelah pembelajaran tatap muka tak bisa dilakukan karena pandemi Covid-19.

"Akhirnya, proses pembelajaran kurang efektif ketika duduk di bangku sekolah dasar (SD)," katanya, Kamis (3/8/2023) siang.

Penyebab lain, kondisi orang tua yang mungkin terlalu sibuk dengan aktivitasnya.

Sehingga, mereka tidak melakukan stimulus dan bimbingan belajar kepada anaknya.

"Saya juga merasa sedih, kasihan, khawatir mereka minder di kelas. Makanya, saya biasanya memberi tanda pada buku nilai," ucap Dian.

Supaya cepat bisa membaca, dia kemudian mencoba mengetes secara lisan terhadap siswa-siswi tersebut.

Dia menduga, hal tersebut bukan hanya terjadi di sekolah tempat kerjanya tapi juga terjadi di beberapa sekolah lain.

Baca juga: Sempat Lambat Baca Tulis, Mahasiswi UNY Lulus dengan IPK 3,93 dan Berprestasi

"(Di SMP lain) kayaknya sama saja. Malah saat saya lihat komentar di salah satu pegiat pendidikan di Instagram, banyak yang mengeluhkan," ujarnya. 

Satu siswa memutuskan keluar

Satu siswa SMP Negeri 1 Mangunjaya memilih keluar karena minder tak bisa tulis baca.

"Ya, ada satu orang pada dua tahun kemarin (keluar). Jadi, ketahuan tidak bisa membaca," ujar Dian. 

Dian mengatakan, wali kelasnya menyarankan anak tersebut belajar membaca waktu pulang sekolah. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan