Senin, 6 Oktober 2025

Puluhan Siswa SMP Negeri di Pangandaran Tidak Bisa Baca, Guru Sebut Karena Pandemi Covid-19

Mereka tak bisa membaca setelah pembelajaran tatap muka tak bisa dilakukan karena pandemi Covid-19

Penulis: Erik S
freepik
Ilustrasi anak-anak membaca - 29 siswa-siswi di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Pangandaran, Jawa Barat, tidak bisa membaca. 

"Tapi, mungkin saya enggak tahu gimana, apakah ada temannya yang iseng atau gimana, akhirnya dia merasa minder karena teman-temannya sudah bisa membaca tapi dia belum," katanya.

Baca juga: Cara Daftar Seleksi Jalur Mandiri Pendidikan Kedokteran UNP 2023, Ini Syaratnya

Padahal, guru-guru sudah mencoba menahan siswa tersebut untuk tidak memilih keluar sekolah SMP.

"Tapi, susah," ucapnya.

Siswa tersebut baru kelas tujuh ketika itu.

"Karena, kata orang tuanya itu, anaknya sudah enggak mau bersekolah lagi karena malu (tidak bisa baca)," kata Dian. 

Biasanya, guru meluangkan waktunya untuk siswa agar belajar membaca ketika waktu pulang atau setelah selesai waktu kegiatan belajar-mengajar.

"Nah, mungkin ada siswa lain yang melihat dia tidak pulang dan sedang belajar membaca di sekolah, jadi akhirnya minder dan anak itu enggak mau bersekolah lagi," ujarnya.

Namun, Eka mengatakan, siswa tersebut tak putus sekolah.

Baca juga: Nadiem Makarim Ungkap Skema Wajib Belajar 13 Tahun dalam RUU Sisdiknas

"Katanya mau pindah ke sekolah MTs. Jadi, ya sudah, yang penting jangan sampai putus sekolah. Setelah itu, baru diizinkan," kata Dian. 

Saran dinas pendidikan

Kasi SMP di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Supri, minta kegiatan literasi yang sudah dilakukan lebih dikuatkan kembali dengan pengawasan lebih.

"Termasuk, dari kami Dinas Pendidikan dari unsur pengawas, bahkan dari orang tua dan komite semua," ujar Supri.

Hal itu harus dilakukan agar siswa yang belum bisa atau tidak lancar membaca menjadi bisa cepat membaca.

Menurutnya, program gerakan literasi sebetulnya itu sudah bagus dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mangunjaya.

"Kita kan membuat kegiatan semacam pembiasaan 5 sampai 10 menit sebelum kegiatan pembelajaran anak-anak dibimbing oleh gurunya untuk melakukan kegiatan membaca," katanya.

Permasalahan lain munculnya anak SMP yang tidak bisa membaca di antaranya disebabkan Pandemi Covid-19.

Baca juga: Gandeng Mahasiswa, Ganjar Milenial Rehabilitasi Taman Baca di Rangkasbitung

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved