Kamis, 25 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Keracunan MBG di Cipongkor: Ratusan Siswa Menumpuk di GOR, Ambulans Hilir Mudik

Tragedi keracunan massal MBG di Cipongkor Bandung Barat tewaskan ratusan siswa sakit. 631 pelajar alami mual, muntah, hingga sesak napas.

Editor: Glery Lazuardi
rahmat kurniawan/tribun jabar
GELOMBANG 2 KERACUNAN - Kondisi siswa yang mengalami keracunan MBG saat dirawat di GOR Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Rabu 24 September 2025./Rahmat Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, menjadi salah satu tragedi kesehatan terbesar di lingkungan sekolah tahun ini.

Keracunan terjadi pada Senin, 22 September hingga Rabu, 24 September 2025.

Insiden itu diduga terjadi karena kesalahan teknis, di mana makanan dimasak terlalu awal sehingga basi sebelum dikonsumsi. Makanan berasal dari dapur SPPG di Kampung Pasirsaji, Desa Neglasari. 

Dapur SPPG adalah singkatan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, yaitu unit atau fasilitas yang bertugas menyiapkan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah daerah.

Dapur SPPG berfungsi menyediakan makanan bergizi untuk siswa di sekolah-sekolah. Mengatur menu, bahan baku, dan proses masak sesuai standar gizi.

Menjadi bagian dari sistem distribusi makanan MBG di wilayah tertentu. Dalam kasus keracunan massal di Cipongkor, dapur SPPG yang berlokasi di Kampung Pasirsaji, Desa Neglasaridisebut sebagai sumber makanan yang diduga menyebabkan keracunan.

 Meski dapur lain sudah ditutup, dapur ini masih beroperasi saat kejadian berlangsung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ada total 631 siswa yang mengalami keracunan. Mereka pelajar mulai dari PAUD hingga SMK. Mereka mengalami gejala seperti Mual (288 orang), muntah (109), pusing (159), diare (36), sesak napas (100), kejang (2), dan lainnya.

Ambulans hilir mudik mengangkut puluhan pelajar korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (24/9/2025).

Suasana menjadi sangat panik karena siswa diangkut dengan beragam kondisi, ada yang pingsan, lemas. Ada juga yang digendong oleh keluarga.

Ambulans ambulans itu membawa pelajar korban keracunan MBG untuk dibawa ke rumah sakit.

Sementara di GOR Kecamatan Cipongkor, puluhan korban keracunan MBG terlihat terbaring di tempat tidur lipat.

Kondisinya pun penuh sesak. Ada yang diinfus hingga menggunakan alat bantu pernafasan.

"Sampai saat ini mungkin sudah sekitar 220 yang datang. Jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah saat dikonfirmasi.

Yuyun mengungkapkan, petugas medis cukup kewalahan menangani korban keracunan MBG yang terus berdatangan. Alat-alat pendukung penanganan medis pun mengalami keterbatasan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan