Jumat, 22 Agustus 2025

Profil dan Kisah Kedermawanan Dokter Lo Siauw Ging yang Meninggal di RS Kasih Ibu Solo

Profil Dokter Lo Siaw Ging atau lebih dikenal dengan dokter Lo yang meninggal dunia Selasa (9/1/2024) pukul 14.00 WIB di RS Kasih Ibu, Solo.

kompas.com
dr. Lo Siauw Ging semasa hidup saat sedang melayani pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Sabtu (30/11/2013). Profil Dokter Lo Siauw Ging atau lebih dikenal dengan dokter Lo yang meninggal dunia Selasa (9/1/2024) pukul 14.00 WIB di RS Kasih Ibu, Solo. 

Dalam sebulan, Lo harus menanggung kurang lebih 7-8 juta rupiah.

Saat disinggung bagaiamana dirinya harus menutup uang sebesar itu dalam sebulan, Lo enggan menjelaskan secara detail.

Dirinya hanya menceritakan bahwa ada seorang donatur yang pernah mendengar bagaimana cara saya bekerja melayani pasien, dan akhirnya tertarik membantu.

"Ada donatur yang berniat membantu saya, karena dengar saya kerjanya bantu pasien yang ndak mampu,"katanya singkat.

Biasanya, dokter Lo memberikan tanda khusus diresepnya dan meminta pasien untuk menebus obat ke apotik rujukannya.

Setelah itu, pada akhir bulan, tagihan akan diberikan ke dokter Lo.

Selain membuka praktek di Rumah Sakit Kasih Ibu pada pukul 10.00 wib - 12.00 wib setiap hari, dokter kaum papa tersebut juga masih melayani pasien di rumahnya di Jagalan 27, Kelurahan Jebres, Solo.

Pasien dari warga sekitar pun tidak kalah banyak.

Keberadaan dokter Lo seakan menjadi malaikat penolong bagi pasien yang kurang mampu untuk berobat.

Namun, dokter Lo mengaku tidak mampu untuk mengetahui apakah memang benar pasiennya adalah miskin atau tidak.

"Satu prinsip saya, kalau mau bayar ya terserah dan kalau ndak mampu ya bilang saja nanti dibantu sekalian obatnya. Saya menghargai kejujuran, ada juga yang pura pura enggak punya uang dan ingin gratisan terus berobat ke saya, ya itu urusan dia sajalah,"kata pria yang gemar membaca buku tentang kisah detektif tersebut.  

Salah satu warga sempat bercerita bahwa saat kerusuhan 98 di Solo, banyak warga keturunan Tionghoa mengungsi dan menutup usaha mereka.

Suasana mencekam dan mengancam warga keturunan Tiongha tersebut tidak menyurutkan Lo Siae Ging untuk melayani pasien.

Dokter lo justru memaksa untuk buka praktik meski sudah diingatkan warga untuk tidak buka praktek.

"Dokter malah sempat marah, katanya kasihan kalau ada pasien yang datang berobat. kok tutup," kata Purwadi, warga Jagalan, Solo.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan