Selasa, 30 September 2025

Polres Lampung Selatan Ambil Alih Insiden Perang Sarung yang Menewaskan Remaja 14 Tahun

Polres Lampung Selatan mengambil alih insiden perang sarung yang menewaskan remaja 14 tahun berinisial LRF di Kalianda.

Editor: Dewi Agustina
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Baru
Polres Lampung Selatan mengambil alih insiden perang sarung yang menewaskan remaja 14 tahun berinisial LRF di Kalianda. Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin bersama Kapolsek Kalianda AKP Sugiyanto menyambangi rumah korban perang sarung di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (18/3/2024) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Polres Lampung Selatan mengambil alih insiden perang sarung yang menewaskan remaja 14 tahun berinisial LRF di Kalianda.

Polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap para pelaku.

Sebelumnya LRF meninggal dunia usai terlibat tawuran perang sarung di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Senin (18/3/2024) pukul 20.30 WIB.

LRF (14) adalah putra dari Hendri Adam dan Supiah, warga Kalianda.

Baca juga: Enam Remaja di Indramayu Diamankan karena Diduga akan Perang Sarung, Orangtua Dipanggil

Perang sarung antara remaja Desa Kecapi dengan remaja Desa Pematang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Jalan Kecapi Pematang, tepat di depan SDN 01 Kecapi.

Perang sarung ini memakan korban jiwa, LRF.

Korban mengalami luka-luka serius.

Warga sekitar berusaha memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan membawanya ke bidan Desa Kecapi.

Namun kondisinya semakin memburuk sehingga akhirnya ia harus dilarikan ke RS Boob Bazar Kalianda.

Upaya penyelamatan nyawa korban tidak membuahkan hasil, korban pun meregang nyawa.

Kedua orang tuanya, Hendri Adam dan Supiah kehilangan putra kesayangan mereka.

Babinsa Sertu Khoirullah yang menerima laporan dari kepala desa segera turun tangan untuk menangani situasi.

Ia segera mendatangi rumah duka untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga yang sedang berduka serta membantu koordinasi dengan pihak kepolisian setempat.

Baca juga: Polisi Amankan 6 Orang yang Diduga hendak Perang Sarung di Sukabumi

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin bersama Kapolsek Kalianda AKP Sugiyanto menyambangi rumah duka LRF dan menyampaikan ungkapan belasungkawa.

"Para orang tua mari kita sama-sama awasi anak-anaknya selama bulan puasa ini," kata AKBP Yusriandi, Senin (18/3/2024) malam.

"Pastikan awasi anak-anaknya untuk tidak melakukan perang sarung, balapan liar dan bermain petasan yang bisa membahayakan dan menimbulkan korban jiwa bagi dirinya sendiri dan orang lain," imbuh dia.

Kaplres mengimbau agar menjadikan Ramadan sebagai ladang amal dan pahala ibadah.

Polisi saat mengamankan enam remaja yang terlibat perang sarung di Mapolsek Kroya, Indramayu, Jumat (15/3/2024).
Polisi saat mengamankan enam remaja yang terlibat perang sarung di Mapolsek Kroya, Indramayu, Jumat (15/3/2024). (Istimewa)

Dengan demikian, akan tercipta lingkungan yang aman, nyaman dan kondusif di Lampung Selatan.

Salah seorang warga, Amrin mengatakan, dirinya mendengar bunyi ambulans setelah tragedi perang sarung di yang memakan korban di Kalianda tersebut.

"Saya denger ada bunyi ambulans deket rumah. Sekitar jam 9an lah. Suaranya jelas banget terdengar, jadi saya pikir ambulans itu membawa orang sekitar sini. Tapi kalau tetangga-tetangga ini nggak ada, mungkin tetangga kampung," ujar Amrin, Selasa (19/3/2024).

Dia mengatakan sempat keluar rumah saat kejadian perang sarung tersebut, namun tidak melihat adanya perang sarung di sana.

"Saya sempat keluar lah itu, jam segitu. Itu jam-jam orang selesai taraweh. Saya pulang jalan sekitar situ udah sepi. Apa memang sepi setelah kejadian itu, saya juga nggak tau," ucapnya.

(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Warga Dengar Bunyi Ambulans Usai Tragedi Perang Sarung di Lampung Selatan

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved