Profil Abuya Muhtadi Dimyati, Ulama Banten Turun Gunung usai Kasus Ustaz Dikeroyok, Pendukung Ganjar
Ulama sekaligus sesepuh Banten, Abuya Muhtadi Dimyati, turun gunung cegah aksi sweeping usai kasus ustaz dikeroyok.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.com - Ulama yang juga sesepuh Banten, Abuya Muhtadi Dimyati, turun gunung mencegah aksi sweeping sekelompok organisasi masyarakat (ormas) terhadap lembaga keuangan, buntut pengeroyokan terhadap seorang ustaz di Pandeglang.
Sosok Abuya Muhtadi Dimyati terlihat berkumpul bersama ketua ormas dan tokoh pemuda di halaman Polres Pandeglang, Selasa (2/4/2024).
Dalam kesempatan itu, Abuya Muhtadi memberikan imbauan kepada ketua ormas dan warga Pandeglang supaya tidak terprovokasi kasus pengeroyokan seorang ustaz.
"Beliau juga menyampaikan, biarkan kepolisian yang menegakkan aturan sesuai hukum yang berlaku," ungkap Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji, Selasa, dilansir TribunBanten.com.
"Alhamdulillah para ormas mau mendengarkan sesepuh Pandeglang (Abuya Muhtadi), sehingga aksi sweeping itu dihentikan," imbuh dia.
Diketahui, aksi sweeping yang dilakukan ormas di Pandeglang berawal dari pengeroyokan ustaz bernama Muhyi, Senin (1/4/2024) malam, oleh orang tak dikenal (OTK).
Salah satu pelaku pengeroyokan diketahui telah diamankan di Polsek Baros usai kejadian tersebut.
Lantas, siapakah Abuya Muhtadi Dimyati?
Profil Abuya Muhtadi Dimyati
Menurut catatan Wikipedia, Abuya Muhtadi Dimyati lahir pada 26 Desember 1953 di Pandeglang.
Ia adalah putra pendiri Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu, Pandeglang, Abuya Muhammad Dimyati al-Bantani.
Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), pendidikan agama Abuya Muhtadi diperoleh dari sang ibu, Nyai Hajjah Asma'binti KH Abdul Alim al-Makky, saat ia masih duduk di Sekolah Rakyat (SR) Tanagara.
Baca juga: Polisi Sudah Tangkap Lima Pengeroyok Ustaz di Pandeglang, Tiga Orang Jadi Tersangka
Pada 1965, Abuya Muhtadi lulus dari sekolah rakyat dan mengikuti jejak ayahnya berkelana sembari belajar agama.
Di tahun 1975, ia menemani ayahnya merintis pondok pesantren di Cidahu.
Abuya Muhtadi juga dikenal dengan sebutan Mufti Ash-Syafi'iyyah kaerna berhasil mengkhatamkan dan menguasai empat kitab pedoman Muta'akhkhirin As-Syafi’iyyah, yaitu Tuhfatul Muhtaj, Mughnil Muhtaj, Nihayatul Muhtaj, dan Asnal Matholib.
Ia juga menguasai Kitab Roudotul Tholibin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.