Rabu, 8 Oktober 2025

Siswa SMP Tewas di Padang

5 Fakta Baru Tewasnya Siswa SMP di Padang, Pengakuan Keluarga hingga Alasan Polisi Tak Buka CCTV

5 fakta baru tewasnya siswa SMP di Padang, pengakuan keluarga hingga alasan polisi tak buka CCTV.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
kolase foto TribunPadang.com/ist
Foto Afif Maulana (13). Siswa SMP itu ditemukan tewas dengan penuh luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Padang, Minggu (9/6/2024) diduga akibat disiksa polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut lima fakta baru kasus tewasnya siswa SMP di Kota Padang, Afif Maulana alias AM (13).

Hingga kini, penyebab tewasnya AM masih menjadi misteri.

Jasad AM ditemukan di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2024) lalu.

Muncul isu yang menyebut, AM tewas seusai disiksa oknum polisi.

Dirangkum Tribunnews.com, berikut lima fakta baru kasus tewasnya AM:

Kompolnas Cek TKP

Ketua Harian Komisi Kepolisian nasional (Kompolnas), Irjen (Purn) Benny Mamoto terjun langsung ke TKP tewasnya AM, Kamis (27/6/2024) sekira pukul 03.00 WIB.

Kedatangan Benny disesuaikan dengan perkiraan waktu terjadinya pembubaran belasan orang yang diduga akan melakukan tawuran pada Minggu (9/6/2024) dini hari.

Hasilnya, Benny berhasil menghimpun beberapa kemungkinan penyebab kematian AM.

"Beberapa kemungkinan apakah dia terpeleset jatuh ketika mau lompat ke sebelah, ataupun memang sengaja melarikan diri ke sungai, tapi tidak mengira bahwa sungai itu tidak ada airnya atau kering, sehingga jatuhnya ke batu," ucap Benny, dikutip dari TribunPadang.com, Kamis.

Kendati demikian, Benny belum dapat menyimpulkan penyebab pasti tewasnya AM.

Baca juga: Kompolnas Datangi TKP Tewasnya Siswa SMP di Kota Padang, Benny: Lihat Gambaran saat Kejadian

Keluarga AM Dilarang Mandikan Jenazah di Rumah Duka

Sementara itu, Koordinator Bidang Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Diki Rafiqi, mengatakan pihak keluarga dilarang memandikan jenazah AM di rumah duka.

Menurut Diki, keluarga hanya diperbolehkan melihat wajah AM saja.

"Sayangnya, pihak keluarga dilarang memandikan (jenazah Afif) di rumah dan hanya boleh melihat wajahnya saja," ujar Diki, Rabu (26/6/2024).

Padahal, menurut Diki, warga Padang memiliki tradisi tersendiri ketika akan menadikan jenazah.

Diki juga menyebut, pihak kepolisian tidak pernah memberikan alasan yang jelas seusai melarang keluarga melihat jenazah AM secara keseluruhan.

Keluarga Cuma Dapat Surat Hasil Autopsi

Selain itu, Diki mengatakan, keluarga AM hingga kini tidak mengetahui penyebab tewasnya bocah 13 tahun tersebut.

Diki berujar, keluarga hanya mendapat surat hasil autopsi dari RS Bhayangkara Padang.

Surat tersebut, berisi pemberitahuan bahwa AM tewas karena hal yang tak wajar.

"Secara lengkap tidak mengetahui hasil yang diberikan ke keluarga bahwa di dalam (surat) termuat (Afif tewas) tak wajar dan kedua penyebabnya yang belum ditentukan," tuturnya.

Alasan Polisi Tak Buka CCTV

Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar), Kombes Pol Dwi Sulistyawan, membeberkan alasan polisi tak membuka rekaman CCTV yang dapat mengungkap penyebab tewasnya AM.

Dwi berujar, CCTV di Polsek Kuranji tidak berfungsi dengan maksimal.

"CCTV yang ada di Polsek Kuranji sudah tergantikan dengan yang lain. CCTV tersebut tidak ada perekaman," ujar Dwi, Rabu.

Ia juga menyebut, tidak terdapat CCTV di Jembatan Kuranji, tampt AM meregang nyawa.

Menurutnya, kamera CCTV hanya ada di Cafe Uje BP, tetapi hanya menyorot ke parkiran.

Baca juga: LBH Padang: Keluarga Cuma Boleh Lihat Wajah Afif Maulana, Jenazah Dilarang Dimandikan di Rumah Duka

Polda Sumbar Cari Saksi

Untuk mengungkap kasus ini, Polda Sumbar telah memeriksa 39 anggota polisi.

Kombes Pol Dwi Sulistyawan hingga kini masih mengklain AM tewas lantaran lompat dari jembatan.

Saat ini, Polda Sumbar masih mencari saksi yang melihat langsung AM terjun ke jembatan saat kejadian.

"Untuk saksi mata sampai saat ini masih dicari, silahkan masyarakat yang melihat dan siap untuk menjadi saksi mata kalau Afif Maulana meloncat silahkan datang ke Polda Sumbar," ucapnya.

Menurut Dwi, polisi baru menemukan saksi kunci berinisial A.

"Oleh karena itu, Bapak Kapolda secara tegas kepada yang melihat agar melaporkannya kepada kami. Kita bicara data dan tidak bisa berandai-andai,"

"Terkait penyiksaan masih dalam pendalaman pemeriksaan," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Setelah Cek TKP, Ketua Kompolnas Ungkap Beberapa Kemungkinan Penyebab Tewasnya Afif Maulana, dan Ketua Kompolnas Kunjungi TKP Afif Maulana di Padang: Modal Dalami Kasus dan Wawancara Saksi Kunci

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Fahmi Ramadhan, TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved