Senin, 22 September 2025

Polisi Aniaya Ibu Kandung

Aipda Nikson Seharusnya Jalani Perawatan di RS Tapi Tak Dilakukan, Berujung Aniaya Ibu hingga Tewas

Aipda Nikson disebut oleh adiknya tak rutin meminum obat selama masa perawatan dan rehabilitasi atas penyakitnya tersebut. 

Editor: Dewi Agustina
kolase Tribunnews.com/ist
Kolase ilustrasi obat dan Aipda Nikson Pangaribuan (41). Keluarga beberkan kondisi Aipda Nikson yang hamtan kepala ibunya pakai tabung gas melon 3 kilogram hingga temuan obat depresi dan epilepsi. 

Keluarga mengetahui jika pelaku mengalami penyakit itu kurang lebih sudah sejak tiga tahun lalu. 

Bahkan seingat Rony, keponakannya itu juga sempat dilakukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan atau yang lebih dikenal RSJ Grogol, Jakarta Barat selama beberapa bulan.

Setelahnya, kondisi Aipda Nikson disebut membaik hingga diperbolehkan pulang. 

Namun, dia kembali dirawat di RS Polri Kramat Jati karena penyakitnya kambuh. 

Kendati demikian, Rony tak mengetahui secara pasti pemicu penyakit gangguan jiwa itu bisa menyerang Aipda Nikson.

"Sudah ada tiga tahun kali. Tiga tahun yang lalu. Direhab, sempat dibawa ke Grogol, Rumah Sakit Jiwa Grogol. Dan dokter (RS Polri Kramat Jati) itu, dari dokter itu yang tadi, kemarin menerangkan di Rumah Sakit Polri, si Nikson sudah pernah dirawat di rumah sakit Jiwa Grogol," ungkapnya.

Selain minum obat yang diabaikan, Rony mengungkap sejatinya Aipda Nikson harus menjalani konsultasi dan perawatan di rumah sakit pada 20 November 2024 lalu. 

Namun, hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya perilakunya tak terbendung.

Penyakit ini juga berdampak kepada keluarga kecil Aipda Nikson

Istri dan anaknya yang masih berusia tujuh tahun pun akhirnya memilih pergi meninggalkannya kembali ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.

Selain itu, Rony mengatakan adik kandungnya yang merupakan ayah dari Aipda Nikson telah meninggal sejak enam bulan lalu karena serangan jantung. 

Dugaan keluarga, meninggalnya sang ayah ini juga karena terus menerus menerima beban pikiran atas penyakit Aipda Nikson.  

Padahal diakui Rony, Aipda Nikson merupakan anak yang paling disayang dibandingkan ketiga saudaranya yang lain. 

"Iya, (ayahnya meninggal karena serangan) jantung memikirkan anak ini juga," ucapnya.

Meski begitu, Rony meminta agar Polri memberikan keringanan kepada keponakannya tersebut dengan tidak memecatnya dari Korps Bhayangkara meski perbuatannya membunuh ibunya tidak sama sekali dibenarkan. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan