Kadis Perindagkop Halmahera Barat Pukuli Warga saat Demo Minyak Tanah Langka, Kini Ditangkap Polisi
Kadis Perindagkop Halmahera Barat memukuli warga yang tengah berdemo terkait langkanya minyak tanah. Penganiayaan itu terekam dan viral.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Garudea Prabawati
Pasca insiden penganiayaan tersebut, Hardi langsung melapor ke Polres Halmahera Barat.
Kadis Disperindagkop Sudah Ditangkap
Tak perlu waktu lama, polisi pun langsung menangkap Demisius setelah adanya pelaporan dari Hardi.
Masih dikutip dari Tribun Ternate, staf Demisius yaitu Sony turut ditangkap karena juga diduga terlibat penganiayaan.
Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Halmahera Barat, AKBP Erlichson.
Erlichson mengatakan korban telah memberikan barang bukti berupa video penganiayaan yang dialaminya ke polisi saat melapor.
"Kasus ini akan kita proses cepat, semua saksi akan diperiksa dan ada juga bukti rekaman."
"Tinggal kami naikkan sidik, untuk ditetapkan siapa tersangka dalam kasus ini," tegas Erlichson.
Pj Sekda Halmahera Barat dan Anggota DPRD Nyaris Adu Jotos

Peristiwa penganiayaan oleh Demisius terhadap Hardi ternyata berbuntut panjang.
Aksi serupa juga sempat terjadi antara Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Halmahera Barat, Julius Marau dengan sejumlah anggota DPRD serta warga Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo.
Awal mula adu jotos terjadi ketika Julius mencoba untuk membuka palang yang dipasang di pintu masuk Kantor Disperindagkop pasca insiden penganiayaan Demisius terhadap Hardi.
Adapun pemalangan itu dilakukan sejumlah warga dan anggota DPRD sebagai bentuk protes atas tindakan premanisme yang dilakukan Demisius O Boky.
Julius dan salah satu anggota DPRD Halmahera Barat, Joko Hadi, sempat adu mulut.
Tak berselang lama, Julius pun diamuk sejumlah Anggota DPRD dan warga. Namun beruntungnya situasi itu cepat dilerai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.