Persiapkan Jadi Pelatih Kompeten dan Bersertifikasi, 47 Pendekar Silat PSHT Ikut TOT di Kulon Progo
Kegiatan ini dipusatkan di Kantor Kapanewon Pengasih/GOR Sendangsari Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) bagi 47 pendekar silat.
Kegiatan ini dipusatkan di Kantor Kapanewon Pengasih/GOR Sendangsari Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Baca juga: Terungkap Profesi Antok Pelaku Mutilasi di Ngawi, Selain Ketua Perguruan Silat Juga Anggota LSM
Ketua Lemdiklat PSHT, Aji Antoko mengatakan acara ini berlangsung pada tanggal 11, 18, 25 Januari serta tanggal 1 Februari 2025.
Temanya adalah, "Warga PSHT berani, ulet, cerdik, bisa mengendalikan diri dan yakin berkat gerak senam serta jurus yang benar dan terus dilatih".
Baca juga: Pelatih Silat Rudapaksa Murid, Modus Ajarkan Jurus Baru, Korban Diancam Denda Rp 5 Juta Jika Keluar
Ketua Panitia, Arif Widayat mengatakan, TOT ini diberikan sebagai pelatihan dasar menjadi pelatih profesional di tubuh organisasi PSHT.
Yakni untuk mempersiapkan seseorang menjadi pelatih yang kompeten dan bersertifikasi.
TOT diikuti oleh 47 pendekar silat PSHT dari sejumlah daerah. Yakni dari delapan Ranting di Cabang Kulon Progo ditambah koordinator kepelatihan cabang.
Kemudian lima Ranting di Cabang Kota Yogyakarta ditambah lima koordinator kepelatihan Cabang Kota Yogyakarta.
"TOT ini digelar dalam rangka menyeragamkan materi ajaran ( senam, jurus, metode melatih dan kerohanian) sekaligus meningkatkan kualitas para pelatih di PSHT. Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat pelatih pratama usai mengikuti TOT," ujar Arif yang juga menjabat Koordinator Kepelatihan Cabang Kulonprogo, Senin (26/1/2025).
Peserta pelatihan TOT nantinya selain mendapatkan sertifikat pelatih tingkat pratama, juga mendapatkan buku panduan pelatih pratama, kartu pelatih pratama, buku saku pelatih dan buku saku siswa.
Sementara, Ketua Cabang Kulon Progo, Arif Rahmadi, saat memberikan arahan kepada peserta TOT pelatih tingkat pratama, ia lebih banyak menyampaikan soal pentingnya menyamakan gerakan senam dan jurus PSHT di seluruh nusantara maupun yang ada di luar negeri. Sebab faktanya saat ini di tempat latihan masih ada perbedaan dalam menggerakan senam dan jurus.
"TOT ini juga untuk melaksanakan program yang sudah ditentukan oleh Pengurus Pusat PSHT. Bahwa perlunya menambah wawasan kepelatihan kepada para pelatih, agar latihan yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Majelis Ajar dan Majelis Luhur PSHT," kata Rahmat, sapaan Arif Rahmadi.
TOT sangat diperlukan agar para pelatih mampu lebih memaknai ajaran dalam melatih dan menyampaikn materi kepada siswa. Kemudian menghindari latihan yang tidak prosedural, tidak sesuai ketentuan yang telah di gariskan Organisasi .
Warga PSHT sebagai pelatih yang lebih memaknai ajaran, diharapkan mampu melatih siswa dan membina siswa sesuai ajaran.
Baca juga: Pemutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi Ternyata Ketua Perguruan Silat, Suami Siri Kedok Selingkuh
Ke depan warga PSHT menjadi pribadi yang arif, bijaksana, matang, penuh kedewasaan, tepat dalam mengambil keputusan-keputusan, menjadi "Jago" yang baik dan membanggakan di masyarakat.
Hubungkan Kulon Progo dan Bantul, Jembatan Pandansimo di Yogyakarta Beroperasi September 2025 |
![]() |
---|
Kejuaraan Pencak Silat Open Championship 2025 di Medan Ikut Dongkrak Omzet UMKM |
![]() |
---|
Serahkan PIP untuk Siswa SD di Yogya, Legislator PKB Bicara Upaya Akses Pendidikan Semakin Inklusif |
![]() |
---|
Digagas Mahasiswa, Program Cerita Ladang Jadi Penguatan Pertanian Warga di Dusun Kaligondang DIY |
![]() |
---|
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Bawah Jembatan Glagah Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.