Keracunan Massal di Sleman
2 Acara yang Berujung Keracunan Massal di Sleman Sajikan Siomay, Produsen Langsung Klarifikasi
Produsen siomay, salah satu makanan yang dihidangkan di 2 acara yang ditemukan kasus keracunan massal di Sleman, meminta maaf kepada para korban.
Penulis:
Nina Yuniar
Editor:
Febri Prasetyo
"Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apa pun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana," ungkap Pipit.
"Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengin tahu," lanjutnya.
Pada hari Sabtu itu, selain harus menyiapkan pesanan 550 porsi siomay untuk acara hajatan di Dusun Krasakan, Pipit juga harus menyiapkan 30 porsi siomay komplit untuk hidangan acara arisan di Dusun Sanggrahan.
Bukan itu saja, ia juga harus menyuplai siomay buat kegiatan bazar di Sumberejo.
Baca juga: 151 Orang Keracunan di Sleman saat Santap Sajian Hajatan, Polisi Periksa 8 Orang
Untuk memenuhi pesanan siomay di acara hajatan dan arisan, Pipit memproduksi 20 kilogram adonan sekaligus pada hari Kamis.
Adonan Siomay untuk kegiatan bazar di Sumberejo diproduksi pada Jumat (7/2/2025).
Pipit mengaku sudah mendatangi warga Sanggrahan untuk menjelaskan bagaimana prosedur pembuatan siomay tersebut.
Sementara itu, dalam acara pesta pernikahan, hingga saat ini belum ada kepastian penyebab makanan yang diduga membuat ratusan warga keracunan.
Pemeriksaan sejumlah sampel makanan yang hari itu dihidangkan, termasuk siomay yang diproduksi oleh Pipit, saat ini sedang dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY.
Meski belum dipastikan menjadi penyebab ratusan orang keracunan, Pipit mengungkapkan permohonan maaf kepada masyarakat.
Ia mengaku tidak mengetahui sama sekali mengapa bisa kejadian seperti ini.
"Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain. Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali. Saya mohon maaf sebesar besarnya," ujar Pipit, sembari meneteskan air mata.
Jumlah Korban Bertambah
Jumlah korban keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dalam acara resepsi pernikahan di Dusun Krasakan terus bertambah.
Data terakhir, ada lebih kurang 160 warga yang bergejala mual, demam hingga nyeri otot.
Puluhan di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit karena gejala tak kunjung membaik setelah diberi penanganan medis di Posko.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.