Keracunan Massal di Sleman
Pengakuan Pembuat Siomay di Sleman yang Diduga Sebabkan Keracunan: Saya Benar-benar Tidak Tahu
Pembuat siomay yang diduga sebabkan keracunan meminta maaf ke masyarakat. Ia juga mengaku ingin tahu apa penyebab keracuan di 2 tampat di Sleman
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Polisi memeriksa delapan saksi terkait kasus keracunan yang terjadi di dua tempat di Sleman, DI Yogyakarta.
Keracunan terjadi setelah warga menyantap hidangan pesta pernikahan di Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, dan di acara arisan di Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati.
Delapan orang saksi yang diperiksa tersebut termasuk pembuat siomay.
Pasalnya, makanan siomay tersebut diduga menjadi penyebab ratusan warga alami keracunan.
Demikian yang disampaikan Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo.
"Sudah, sudah kami periksa (pembuat siomay)."
"Semua penyelenggara, penyedia makanan juga kami periksa semua termasuk ada beberapa korban yang sudah sehat kami periksa."
"Kurang lebih ada 8 orang yang diperiksa," ujarnya.
Sementara itu, pembuat siomay yang bernama Pipit Rahayu meminta maaf kepada masyarakat.
Pria yang membuat siomay sejak 2015 ini mengaku tak mengetahui kenapa banyak yang alami keracunan.
"Saya benar-benar tidak tahu. Ini usaha saya, tidak mungkin saya mau mencelakai orang lain."
Baca juga: Keracunan Massal di Sleman: Polisi Periksa 8 Saksi
"Saya mohon maaf kepada semua yang terdampak, saya mohon maaf, tidak sengaja sama sekali. Saya mohon maaf sebesar-besarnya," ucap Pipit, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia pun menceritakan, pada Sabtu (8/2/2025) lalu, ia menyiapkan pesanan 550 porsi untuk acara hajatan dan 30 porsi untuk acara arisan.
Selain dua tempat, Pipit juga membuat siomay di tempat bazzar.
Pipit mengaku, ia membuat adonan dua hari sebelum dihidangkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.