Keracunan Massal di Sleman
Pengakuan Pembuat Siomay di Sleman yang Diduga Sebabkan Keracunan: Saya Benar-benar Tidak Tahu
Pembuat siomay yang diduga sebabkan keracunan meminta maaf ke masyarakat. Ia juga mengaku ingin tahu apa penyebab keracuan di 2 tampat di Sleman
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Sri Juliati
"Adonan itu saya buat hari Kamis. Tapi saya sudah terbiasa seperti itu. Kadang-kadang pesanan hari Kamis, saya bikin (adonan) hari Senin Alhamdulillah baik-baik saja."
"Jadi adonan hari Kamis kemudian masukkan freezer, hari Sabtu pagi saya penyajian," kata Pipit.
Sebelum membuat adonan, ia telah menyiapkan daging dan bumbu sesuai dengan takaran lalu diolah menjadi adonan di tempat penggilingan.
Setelah itu, adonan langsung dimasukkan ke freezer sebelum diolah.
"Langsung saya masukkan di freezer dulu. Setelah itu saya tambahin daun bawang dan wortel. Baru saya mulai buat berikutnya. SOP-nya seperti biasanya. Tak ada tambahan pengawet apapun. Itu yang yang biasa saya bikin dan saya juga nggak tahu, itu salahnya di mana," ujar Pipit.
Ia juga ingin tahu, apa penyebab keracunan massal tersebut.
"Saya juga pengen tahu juga, jika itu mungkin ada salah, itu salahnya di mana, saya juga pengen tahu," imbuh dia.
Sementara adonan yang digunakan untuk bazar dibuat di hari Jumat dan hingga kini belum ada laporan keracunan.
Kini, pihak kepolisian pun telah mengambil sejumlah sampel makanan untuk diuji di laboratorium, termasuk siomay yang dibuat Pipit.
47 Orang Dirawat
Diketahui, korban keracunan usai menyantap hidangan pesta pernikahan di Dusun Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta mencapai ratusan orang.
Baca juga: Pengakuan Pipit Rahayu: Proses Pembuatan Siomai yang Berujung Insiden Keracunan di Sleman
Dari data sementara, akumulasi jumlah korban ada 162 orang, tapi setelah divalidasi ternyata 148.
Per Selasa (11/2/2025) siang, sudah tidak ada lagi warga yang datang ke posko penanganan korban keracunan.
Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati menuturkan, hingga hari ini, masih ada 47 orang yang dirawat di rumah sakit.
"Hari ini Alhamdulillah sudah landai, kasusnya juga sudah banyak berkurang. Hampir tidak ada kasus baru lagi."
"Mudah-mudahan sudah selesai tinggal menyelesaikan yang kemarin. Yang masih opname di rumah sakit 47 orang," ujarnya, dikutip dari TribunJogja.com, Selasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.