Jumat, 7 November 2025

Viral ASN PPPA Sumut Siram Air Panas ke Anak Tiri, Kepala Dinas Tutupi Kronologi, Lindungi Pelaku?

Viral video oknum ASN Pemprov Sumut inisial FSH aniaya anak tiri berusia 10 tahun dengan cara siramkan air panas ke korban hingga melepuh dan trauma.

Penulis: Nina Yuniar
TribunKaltim
ILUSTRASI PENGANIAYAAN - Seorang ASN Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatera Utara berinisial FDSH diduga tega menganiaya anak perempuan tirinya yang berusia 10 tahun. Video aksi penganiayaan FDSH pun viral. Pelaku telah diperiksa Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi Sumut. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral video seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Medan, Sumatra Utara (Sumut), menangis kesakitan diduga akibat disiksa oleh ibu tirinya, FDSH.

Usut punya usut, FDSH ternyata seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumatra Utara.

Oknum ASN Pemprov Sumut itu diduga tega menganiaya dan menyiram air panas ke korban sampai kulitnya melepuh dan mengalami trauma.

Adapun video aksi FDSH menyiram air panas ke anak tirinya itu pun kini viral di media sosial.

Tersiar kabar, FDSH sendiri adalah saudara ipar Pj Bupati Padang Lawas Utara, Patuan Hasibuan.

Menanggapi kasus video viral dugaan penyiksaan anak tiri ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (P3AKB) Provinsi Sumut, Sri Suriani mengaku sudah memeriksa FDSH. 

"Sudah kami panggil dan sudah proses, dia pun belum dipanggil sudah datang duluan," kata Sri, Selasa (11/2/2025), dilansir Tribun-Medan.com

Baca juga: Dugaan Penganiayaan Anak oleh ASN Dinas PPPA Sumut, DPRD Sumut: Kita Dorong Dipecat Saja

Ditanya soal hasil pemeriksaan, Sri masih enggan membeberkan kronologi dan hasil pemeriksaan terhadap FDSH.

"Ya adalah kenakalan yang dilakukan anaknya, cuma ya kami gak berani ekspose dulu, itu pihak terkait harus dipanggil. Sama bapak kan gak disebut penyebab, kami sudah dapat, tapi baru satu pihak," jelas Sri.

"Dari ayahnya (keterangan) cuma menyiram, apa yang menyebabkan menyiram gak ada disebutkan. Kami melindungi hak anak juga, jadi belum bisa ekspose, nanti pemeriksaan selesai baru bisa. Kami baru sepihak dari ibu. Bapak dan anak belum dengar, " lanjutnya.

Sri juga mengatakan pihaknya belum berhasil menemui anak korban karena terkendala alamat korban yang berada di Siantar.

"Anak sama keluarga ayahnya, mau asesmen, belum dapat alamatnya, orangtua gak ngasih alamatnya," bebernya.

"Ini menunjukan ketidakharmonisan, ibu tidak tahu anaknya dimana. Pas kejadian satu rumah, anak satu di Siantar, satu anak di Labuhanbatu, satu anak di Sidempuan. Yang korban anak kedua suaminya," sambungnya.

Baca juga: Kondisi Terkini Kakak Beradik di Makassar yang Disekap dan Disiksa Orang Tua, Alami Luka Bakar

Saat dicecar kembali pertanyaan soal pernyataan Sri yang menyinggung dugaan kenakalan anak, dia membantah mencoba melindungi FDSH.

"Justru kita gak mau nyalahi anaknya, kita akan investigasi, saya gak ada bilang mamaknya gak salah. Dia diproses berarti ada salahnya, tapi pemicu belum bisa disampaikan, karena menyangkut hak anak," tegasnya.

Untuk proses lanjut, FDSH disebut akan diperiksa inspektorat dan kemungkinan pihak aparat.

Adapun terkait sanksi, Sri menyebutkan hal itu bukan wewenangnya. 

"(Dipecat) nanti, pecat memecat bukan wewenang saya, inspektorat nanti. Nanti kita bawa lagi dua-dua harus diperiksa," tandasnya.

Sebelumnya, muncul video viral dengan narasi oknum ASN Dinas PPPA Provinsi Sumut diduga tega menganiaya anak tirinya dengan cara menyiram air panas.

Video itu dibagikan oleh ayah korban yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Pada keterangan unggahan Instagram @info.negri, disebutkan insiden penganiayaan itu terjadi di Jalan Abadi, Kota Medan pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Kejadiannya pada hari selasa 21 januari 2025 sekira pukul 09.00 wib bertempat Jl. Abadi No.436 Medan," isi narasi dalam unggahan itu.

Dalam video viral itu, terlihat korban yang mendapat penganiayaan dari ibu tirinya itu menangis sambil memperlihatkan bekas luka kepada sang ayah.

Beberapa bagian tubuh korban tampak melepuh akibat disiram air panas oleh pelaku.

Menurut pengakuan ayah korban dalam unggahan itu, setelah aksi penganiayaan tersebut, dirinya sempat bertanya soal pengobatan korban.

Namun, pelaku tak acuh dan menghiraukan pertanyaan suaminya.

"Setelah kejadian itu (ibu tirinya) langsung pergi bertugas, sepulang dari bertugas saya selaku suami menanyakan kepada si Febi kemana kita bawa berobat, namun alangkah terkejutnya saya dia tidak menghiraukannya," ungkap sang suami dikutip dari keterangan unggahan @info.negri.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul ASN Pemprov Sumut Siram Anak Tiri Pakai Air Panas, Kepala Dinas P3AKB Malah Singgung Kenakalan Anak

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Medan.com/Angel Aginta Sembiring)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved