Selasa, 26 Agustus 2025

Deretan Fakta Pembunuhan Wakepsek Juniwarti di Kuansing Riau, Suami Korban PNS di Inspektorat Kabur

Fakta-fakta pembunuhan Wakepsek Juniwarti di Kuansing Riau hingga suami korban sesama PNS kabur kini diburu polisi. 

Dok Polres Kuansing
WAKEPSEK DIBUNUH - Jasad Juniwarti, Guru SMPN 4 Kuantan Tengah yang tewas diduga digorok suami dievakuasi ke RSUD Teluk Kuantan, Senin (24/2/2025). Fakta-fakta pembunuhan Wakepsek Juniwarti di Kuansing Riau hingga suami korban sesama PNS kabur kini diburu polisi.  

TRIBUNNEWS.COM, RIAU - Rumah pasutri sesama Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau jadi saksi bisu pembunuhan.

Peristiwa pembunuhan pada Senin (24/2/2025) pagi ini mengejutkan warga RT 005/RW 001, Lingkungan III Sinambek, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Seorang istri yang diketahui berprofesi sebagai wakil kepala sekolah (Wakepsek) ditemukan tewas bersimbah darah, bagian lehernya luka.

Kuat dugaan wakepsek yang bernama Juniwarti (48) adalah korban pembunuhan, diduga pelaku adalah suaminya sendiri inisial EA yang juga PNS di Dinas Inspektorat Kabupaten Kuansing.

Berikut deretan fakta pembunuhan Wakepsek Juniwarti yang dihimpun TribunPekanbaru.com dari lokasi kejadian:

1. Wakepsek Juniwarti Dibunuh saat Pagi Buta dan Hujan Deras

Peristiwa pembunuhan di pagi buta saat hujan deras terjadi Senin (24/2/2025) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau

Peristiwa berdarah ini terjadi sekitar pukul 06.45 WIB di sebuah rumah yang dihuni Pasutri, yang bekerja sebagai PNS.

Warga setempat yang tidak ingin namanya disebut mengatakan bahwa, korban pembunuhan adalah seorang Wakil Kepala Sekolah di satu SMP di Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah.

Korban diketahui bernama Juniwarti (48 tahun).

Baca juga: Wakepsek di Kuansing Riau Dibunuh saat Hujan Deras, Anak Korban Histeris: Hidupkan Mama Lagi!

Warga RT 005/RW 001, Lingkungan III Sinambek, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau langsung heboh. 

"Korban luka parah di leher, sudah meninggal," ujar Y warga setempat yang menyaksikan evakuasi korban.

Y mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika hujan deras.

Sehingga warga tidak mendengar teriakan dari korban atau penghuni rumah lainnya.

"Rumah itu dihuni pasutri dan seorang anak laki-lakinya yang masih kelas dua SMA," ujar Y.

 

2. Anak Korban Histeris Minta Tolong Hidupkan Mamanya Lagi

Sementara warga lainnya yang juga tak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa ia mendengar teriakan dari anak laki-laki korban yang berinisial Z (15).

Z yang masih duduk di bangku kelas dua SMA itu teriak minta tolong.

"Kak tolong hidupkan lagi mamak aku, aku mau mamak aku hidup," ujar W menuturkan teriakan Z.

Sementara EA yang merupakan suami Juniwarti tak terlihat di rumah tersebut.

EA merupakan PNS yang bekerja di Dinas Inspektorat Kabupaten Kuansing.

 

3. Sosok Suami Wakepsek Juniwarti, Sesama PNS yang Kabur Usai Pembunuhan

Suami Wakepsek Juniwarti yang berinisial EA tak terlihat di rumah.

EA disebutkan sebagai pegawai yang kini bekerja di Dinas Inspektorat Kabupaten Kuansing.

Pihak kepolisian yang telah sampai di lokasi masih terus melakukan penyelidikan.

PEMBUNUHAN WAKEPSEK - Jasad Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk dievakuasi dari rumahnya ke RS Bhayangkara Pekanbaru menggunakan ambulans, Senin (24/2/2025). PEMBUNUHAN WAKEPSEK - Jasad Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk dievakuasi dari rumahnya ke RS Bhayangkara Pekanbaru menggunakan ambulans, Senin (24/2/2025). Pembunuhan terjadi di Kuansing Riau, Wakepsek dibunuh saat pagi buta dan hujan deras, tetangga dengar teriakan anak korban minta mamanya hidup lagi.
PEMBUNUHAN WAKEPSEK - Jasad Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk dievakuasi dari rumahnya ke RS Bhayangkara Pekanbaru menggunakan ambulans, Senin (24/2/2025). PEMBUNUHAN WAKEPSEK - Jasad Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk dievakuasi dari rumahnya ke RS Bhayangkara Pekanbaru menggunakan ambulans, Senin (24/2/2025). Pembunuhan terjadi di Kuansing Riau, Wakepsek dibunuh saat pagi buta dan hujan deras, tetangga dengar teriakan anak korban minta mamanya hidup lagi. (ist/kolase TribunPekanbaru.com)

Kapolres Kuansing AKBP Angga Febrian Herlambang mengatakan jenazah korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara sementara suami korban masih diburu. 

Menurut informasi terduga pelaku mengalami depresi.

Sebelum dimutasi ke Dinas Inspektorat, Elvis Ardi juga sempat menjabat sebagai Sekretaris Camat di Kuantan Mudik.

Ia juga diketahui pernah sempat akan maju di Pilkada Kuansing 2020.

Kala itu Elvis Ardi berpasangan dengan Warsito melalui jalur independen atau perorangan.

Pasangan itu bahkan sudah meng-upload berkas dukungan ke aplikasi KPU.

Kala itu pasangan tersebut mengklaim mendapat 17.000 dukungan.

Bahkan Elvis Ardi telah memiliki posko pemenangan.

Padahal saat itu Elvis Ardi masih berstatus PNS.

Belakangan Elvis Ardi-Warsito mengurungkan niatnya mendaftar ke KPU.

 

Golok Sepanjang 50 cm Jadi Barang Bukti

Polisi masih menyelidiki kematian Juniwarti Wakil Kepsek SMPN 4 Seberang Taluk Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Senin (24/2/2025).

Juniwarti yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya diduga dihabisi oleh sang suami Elvis Ardi alias EA (48).

Saat ini polisi masih mengejar suami korban yang merupakan ASN di Kabupaten Kuansing.

Polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa golok sepanjang 50 sentimeter yang diduga sebagai alat untuk membunuh Juniwarti.

Baca juga: Tabiat Imam Ghozali Pengangguran Bunuh Ibu Kandung di Semarang, Dikenal Pecandu Pil Koplo

Kasus pembunuhan ini membuat geram Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang.

AKBP Angga pun segera memerintahkan anggotanya untuk memburu terduga pelaku.

"Saya sudah buru tersangkanya, akan ditangkap sampai dapat, anggota saya larang pulang sebelum berhasil menangkap tersangkanya," ujar AKBP Angga.

AKBP Angga meyakini suami dari korban Juniwarti (51 tahun) masih berada di Kuansing.

Ia pun telah memerintahkan seluruh Polsek untuk melakukan penyekatan di wilayah masing-masing.

"Termasuk di daerah perbatasan harus dijaga ketat," ujar AKBP Angga. (tribun network/thf/TribunPekanbaru.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan