Kamis, 4 September 2025

Kronologi Siswa SMA Tewas Diduga Ditendang Oknum Polisi di Asahan, Diamankan saat Nonton Lomba Lari

Pandu Brata Siregar, 18 tahun, seorang pelajar SMA swasta di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, meninggal dunia diduga akibat dianiaya polisi.

Editor: Endra Kurniawan
TribunMedan/Istimewa
PENGANIAYAAN- PBS (18) siswa salah satu sekolah menengah atas (SMA) swasta dirawat di rumah sakit setelah diduga dianiaya olehnoknum polisi pada Minggu (9/3/2025) malam. Korban meninggal dunia dan keluarga sedang melakukan prosesi pemakaman. 

TRIBUNNEWS.COM, Asahan - Pandu Brata Siregar, 18 tahun, seorang pelajar SMA swasta di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, meninggal dunia diduga akibat dianiaya oleh oknum polisi, pada Minggu, 9 Maret 2025.

Kejadian ini bermula saat Pandu diamankan setelah menonton lomba lari di Desa Sei Lama, Kecamatan Simpang Empat.

Setelah diamankan, Pandu dibawa ke Polsek Simpang Empat.

Keluarga korban mengungkapkan bahwa Pandu sempat mengaku ditendang oleh oknum polisi setelah melompat dari sepeda motor temannya untuk melarikan diri.

"Dia ditendang dua kali, dan saat kami bawa pulang, dia mengeluh sakit di bagian perut," ungkap seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.

Baca juga: Siswa SMA di Sumut Tewas Diduga Ditendang Polisi di Perut, Polres Asahan Buka Suara

Penjelasan dari Pihak Kepolisian

Kasi Humas Polres Asahan, IPTU Anwar Sanusi, membenarkan adanya penangkapan terhadap Pandu.

"Polsek Simpang Empat mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai sekelompok pemuda yang diduga hendak melakukan balap liar," jelasnya.

Setelah membubarkan kerumunan, petugas menemukan Pandu dan tiga temannya.

Menurut Anwar, saat petugas mencoba menghentikan Pandu, ia melompat dan terjatuh.

"Dia jatuh telungkup dan berusaha melarikan diri, tetapi terjatuh lagi," tambahnya.

Setelah itu, petugas langsung membawanya ke puskesmas untuk perawatan.

Saat diperiksa di puskesmas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Baca juga: Sosok Pandu Brata Siregar, Siswa SMA yang Tewas setelah Diduga Dianiaya Polisi, Ingin Jadi TNI

 "Setelah pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Pihak puskesmas memberikan obat dan membawanya kembali ke Polsek," kata Anwar.

Namun, setelah beberapa saat, keluarga korban menjemput dan mengeluh bahwa perut Pandu sakit.

Keluarga korban menyatakan bahwa Pandu tidak mengalami pemukulan di Polsek, hanya luka di pelipis akibat jatuh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan