Polisi Gugur Ditembak di Lampung
Lemkapi Sebut Simpati Anggota Polri dan Masyarakat Jadi Pengobat Luka Gugurnya 3 Polisi di Lampung
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan menilai munculnya simpati dan kepedulian.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan menilai munculnya simpati dan kepedulian setidaknya bisa mengobati luka atas gugurnya tiga anggota Polri di Way Kanan, Lampung.
Diketahui deretan ungkapan simpati dan kepedulian terhadap keluarga 3 anggota Polri yang tewas ditembak di Lampung terus mengalir baik dari keluarga Polri dan elemen masyarakat.
Bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI hadir mendatangi keluarga korban dan memberikan motivasi serta bantuan.
Simpati pun muncul dari berbagai keluarga angkatan Akademi Kepolisian dan Bintara.
Baca juga: Janji-Janji Kapolri bagi Keluarga 3 Polisi Korban Penembakan Tanpa Ampun di Way Kanan Lampung
"Kami melihat fenomena ini bagus, soliditas dan kepedulian sesama anggota Polri sangat baik, saat ada anggota Polri berduka," kata Edi Hasibuan kepada Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (28/3/2025).
Ia pun mengapresiasi pula simpati dan kepedulian yang datang dari elemen masyarakat atas gugurnya tiga anggota Polri.
"Selain itu, kita apresiasi juga kepedulian masyarakat yang datang menyampaikan simpati atas penembakan terhadap anggota polri yang gugur saat menjalankan tugas," katanya.
Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta ini berharap dukungan masyarakat akan semakin membuat anggota Polri termotivasi untuk bekerja dengan baik.
Edi pun merasa bangga melihat kekompakan dan soliditas anggota Polri ketika melihat ada rekannya mendapat musibah ketika menjalankan tugas.
"Kehadiran anggota dan keluarga Polri serta berbagai elemen masyarakat paling tidak akan mengobati luka yang dalam atas tewasnya tiga anggota Polri," ucap mantan anggota Kompolnas ini.
Edi Hasibuan berharap kepedulian dan soliditas serta kekompakan seluruh anggota Polri akan semakin kuat pada masa mendatang ketika melihat ada keluarga anggota Polri yang mengalami musibah.
"Kami melihat ini ujian terhadap polri. Kita ajak seluruh jajaran Polri semakin solid dan bekerja baik serta terus tingkatkan pelayanan di tengah masyarakat," kata Edi Hasibuan.
Baca juga: Perwira Polri Diam-diam Bantu Keluarga 3 Polisi yang Tewas di Arena Judi Sabung Ayam Lampung
Diketahui Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, serta dua anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripka M Ghalib Surya Ganta meninggal dunia setelah ditembak saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).
Dalam kasus ini tga orang ditetapkan sebagai tersangka perjudian di antaranya Bripda KP, Peltu Lubis, dan Zu (sipil).
Kemudian satu orang ditetapkan menjadi tersangka penembakan atas nama Kopda B atau Basarsyah.
Polisi Gugur Ditembak di Lampung
TNI AD Ungkap Nasib Kopda Bazarsah Setelah Dijatuhi Vonis Mati dan Dipecat Dari Militer |
---|
19 Hal Beratkan Vonis Mati Kopda Bazarsah: Sadis, Rusak Hubungan TNI-Polri, hingga Curi Amunisi |
---|
Kopda Bazarsah Jadi Prajurit TNI Pertama yang Divonis Hukuman Mati di Pengadilan Militer Palembang |
---|
Rekam Jejak Kolonel CHK Fredy Ferdian, Hakim Vonis Mati Kopda Bazarsah, Punya Kekayaan Rp499 Juta |
---|
Kopda Bazarsah Tetap Divonis Hukuman Mati meski Tak Terbukti Lakukan Pembunuhan Berencana |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.