Ibu dan Janin Meninggal karena Tak Ada Dokter Anestesi di RS Maumere, Keluarga Minta Tolong Prabowo
Yunita (36) dan janinnya meninggal di IGD RSUD TC Hillers Maumere, Rabu (9/4/2025) pukul 23.00 WITA, diduga karena tak ada dokter anestesi di RSUD.
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Suci BangunDS
Menyikapi peristiwa ini, Kepala Perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton mengaku prihatin.
Dia langsung mengirim pesan WhatsApp kepada manajemen RSUD Maumere pada Kamis pagi.
Darius dalam pesannya meminta informasi dan penjelasan tentang upaya Pemda Sikka untuk mendatangkan dokter anestesi guna bertugas di RSUD Maumere.
Sebab menurutnya, berdasar peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang jumlah dan kualifikasi tentang tenaga kesehatan, RSUD Maumere yang termasuk kelas C itu seharusnya memilik dokter anestesi.
Baca juga: Pasien Pendarahan Lamban Ditangani, Keluarga Marah di RSUD Bondowoso, Dirawat Intensif setelah 2 Jam
Darius juga menjelaskan, Direktur RSUD Maumere memberikan informasi bahwa sejak bulan Januari 2025, RS tersebut tidak lagi memilik dokter anestesi karena mengundurkan diri.
"Untuk itu kami minta manajemen RSUD agar memenuhi standar minimum jumlah dan kualifikasi SDM tenaga kesehatan termasuk dokter anestesi sebagai spesialis penunjang untuk rumah sakit kelas C," ujarnya.
Diketahui, setelah kasus meninggalnya ibu dan anak di IGD Tc Hilers Maumere, DPRD Sikka kemudian menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Sekertaris Daerah (Sekda) Sikka, Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Tc Hilers Maumere, Kamis siang.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Pak Presiden Prabowo dan Pak Gub NTT Tolong Cari Kami Dokter Anestesi di Sikka,
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunFlores.com/Arnol Welianto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.