Serba-serbi Joki UTBK: Pakai Kacamata Canggih, Duplikat Identitas, hingga Libatkan Orang Dalam

TRIBUNNEWS.COM - Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk ke universitas sudah berjalan di beberapa kampus di Indonesia.

Namun, ujian yang harusnya digunakan untuk menyaring mahasiswa baru ini dicederai dengan adanya joki.

Joki UTBK ini menggunakan berbagai cara untuk melancarkan aksinya.

Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah modus para joki UTBK di beberapa kampus di Indonesia:

1. Pakai Kacamata Canggih

Kasus pertama datang dari Universitas Sumatra Utara (USU).

Empat orang joki UTBK di USU diringkus polisi.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, keempat orang tersebut menggunakan modus memalsukan dokumen dan menggunakan kacamata berkamera.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendri F Aritonang, menuturkan, selama ujian tiga orang joki ketahuan pengawas ujian lalu diamankan.

"Ketiga diketahui memalsukan dokumen peserta ujian dan memakai kacamata berkamera, petugas SNPMB langsung mengamankan ketiganya untuk diperiksa lebih lanjut," ungkapnya.

Ia menuturkan, setelah didalami, pihak kepolisian meringkus orang keempat yang bertugas sebagai koordinator tiga joki.

"Setelah pengembangan, petugas berhasil mengamankan 4 pelaku, dimana ketiganya melakukan ujian seleksi UTBK dan satu orang sebagai koordinator untuk ketiga joki," jelasnya.

Diketahui, kacamata berkamera tersebut digunakan untuk menyalin soal ujian.

Baca juga: Nasib 3 Joki UTBK 2025 yang Tertangkap di Kampus USU, Terancam 8 Tahun Penjara

2. Duplikat Identitas

Kedua, seorang pria bernama Lucas Valentino Nainggolan diringkus polisi karena menjadi joki UTBK 2025.

Ia menjadi joki, bahkan menduplikasi identitasnya sebanyak empat kali menggunakan foto yang hampir mirip.

Ketua Umum Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok pun merilis foto Lucas yang terpasang di empat kartu ujian UTBK 2025.

Ia mengubah gaya rambutnya untuk mengelabuhi petugas ujian di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jabar.

Eduart mengatakan Lucas menggantikan empat orang peserta ujian.

"Ini yang kita dapatkan terkait joki. Ada empat kartu peserta dengan satu foto yang dimainkan dengan AI (Artificial Intelligence)."

"Diubah tingkat kemiripannya. Nama asli jokinya Lucas Valentino Nainggolan."

"Peserta yang dijoki sementara empat orang. Kami sebutkan sebanyak empat orang karena memang masih kami lacak (pengganti peserta lainnya)," papar Eduart.

Tak hanya itu, Eduart juga menuturkan, petugas berhasil mengamankan joki lain bernama Khamila Djibran yang menggunakan modus yang sama.

Keduanya beraksi di hari yang berbeda, Lucas pada Jumat (25/4/2025) dan Khamila pada Minggu (27/4/2025).

Keduanya mengaku dari komplotan yang sama.

"LK (Lucas) dan KD (Khamila) ini mengakui menjadi joki dari peserta UTBK di ISBI Bandung. Bahkan, dari pendalaman kami keduanya sama-sama direkrut seseorang berinisial TN," beber Redhiana Langen Tresna, Koordinator Pelaksana UTBK ISBI Bandung.

3. Libatkan Orang Dalam

Kasus terakhir terjadi di UTBK Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.

Enam orang yang berinisial CAI (19), MYI (28), I (32), MS (29), AL (40), dan ZR (36) telah ditetapkan jadi tersangka karena jadi joki.

Baca juga: Peran 6 Joki UTBK Fakultas Kedokteran Unhas, Pemenang Olimpiade Jadi Pemberi Jawaban

Tersangka berinisial MYI tersebut merupakan tim IT Unhas yang bertugas memasang aplikasi remote di komputer peserta ujian.

Dilansir Tribun-Timur.com, aplikasi tersebut nantinya bisa mengirimkan soal ke komputer joki.

Joki berinisial CAI yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Unhas bertugas mengerjakan soal tersebut.

Demikian yang disampaikan Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana.

"CAI tidak hanya menjadi joki, tetapi juga yang menyelesaikan soal-soal yang dikirimkan oleh AL melalui koneksi jarak jauh," ungkap Arya.

AL merekrut CAI sebagai joki sekaligus mengoordinasi alur pengiriman soal dan jawaban.

Diketahui, terbongkarnya sindikat joki UTBK ini berawal dari kecurigaan Amir Ilyas yang juga Wakil Dekan 3 Pascasarjana Unhas.

"Jadi ini diawali dengan kecurigaan bapak Bapak Dekan (Prof Dr Amir Ilyas) terhadap adanya aktivitas hacker yang ada di Unhas," ujar kombes Arya.

Kecurigaan tersebut lantas dilaporkan ke Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polrestabes Makassar.

Pihak kepolisian pun langsung melakukan pengecekan komputer peserta UTBK dan menemukan adanya aplikasi susupan dalam komputer tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Identitas 4 Joki UTBK di USU, Berikut Perannya dan di Tribun-Timur.com dengan judul Juara Olimpiade Matematika Jadi Joki UTBK Unhas, Ternyata Mahasiswi Kedokteran

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto/Endra)(Tribun-Timur.com, Muslimin Emba)(TribunMedan.com, Husna Fadilla Tarigan)