Unjuk Rasa Mahasiswa Uncen Jayapura Ricuh, Truk Terbakar dan 4 Polisi Dilarikan ke RS
Jeritan, bentrokan, dan letupan water cannon merobek ketenangan kampus tertua di Bumi Cenderawasih
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Langit Waena belum sepenuhnya siang saat asap hitam membumbung dari sebuah truk polisi yang terbakar tepat di depan gapura Universitas Cenderawasih (Uncen), Kamis (22/5/2025).
Demonstrasi mahasiswa yang awalnya berlangsung tertib mendadak berubah menjadi kericuhan massal.
Jeritan, bentrokan, dan letupan water cannon merobek ketenangan kampus tertua di Bumi Cenderawasih.
Sekitar 300 mahasiswa Uncen turun ke jalan dengan satu tuntutan: turunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang melonjak tajam dan dinilai mencekik mahasiswa Papua.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "Stop Kapitalisasi dan Komersialisasi Pendidikan" sambil meneriakkan orasi keras di bawah terik matahari Jayapura.
Namun, situasi berubah drastis saat orasi bergema dari atas mobil polisi oleh Wakil Ketua BEM Uncen, Nando Tibul.
Baca juga: Gandeng Universitas Cendrawasih, TASPEN Buka Kesempatan Berkarir untuk Talenta Indonesia Timur
Massa yang semakin membeludak mulai saling dorong dengan aparat.
Lalu, lemparan batu pertama memicu serangkaian kekacauan.
Sebuah truk milik Polresta Jayapura Kota yang terparkir di depan Kabesma Uncen menjadi korban amukan massa.
Dalam hitungan menit, kendaraan itu dilahap api, menjadikannya simbol kemarahan mahasiswa terhadap sistem yang mereka anggap tidak berpihak pada rakyat Papua.
Aparat keamanan merespons dengan keras.
Gas air mata dan tembakan air dari water cannon ditembakkan ke arah massa.
Teriakan panik terdengar bersahut-sahutan saat mahasiswa mencoba menyelamatkan diri dari serangan balik aparat.
Empat Polisi Dilarikan ke RS
Bentrok yang pecah tak hanya melukai semangat.
Empat anggota kepolisian dikabarkan mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Bhayangkara.
Mahasiswa yang berada di garis depan pun terkena dampaknya, meski belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban dari pihak demonstran.
Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrickus Maclarimboen, membenarkan adanya insiden pembakaran truk dan korban luka dari aparat.
"Benar, ada kericuhan. Kami sedang mengamankan situasi," tulisnya singkat dalam pesan WhatsApp kepada media.
Baca juga: BEM Uncen Minta Pengadilan Tipikor Jayapura Keluarkan Surat Penahanan Terhadap Plt Bupati Mimika
Akar Masalah: UKT dan Komersialisasi Kampus
Menurut Ketua Umum BEM Uncen, Yanes Hisage, kenaikan UKT merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat pendidikan untuk semua.
Ia menegaskan bahwa pendidikan bukanlah komoditas yang bisa diperjualbelikan, apalagi di tanah Papua yang masih berjuang untuk keadilan akses pendidikan.
Mahasiswa juga menuntut kuota penerimaan 80 persen bagi Orang Asli Papua (OAP) dan penghapusan status Badan Layanan Umum (BLU) yang dinilai menjadi pintu masuk kapitalisasi kampus.
Meski pihak rektorat menyatakan tidak ada kenaikan UKT, mahasiswa menolak penjelasan tersebut dan tetap melanjutkan aksi. Ketegangan makin memuncak saat mahasiswa dari Fakultas Teknik dan FMIPA turut bergabung.
Kondisi Mulai Kondusif, Tapi Bara Belum Padam
Hingga siang hari, aparat gabungan dari Polresta Jayapura, Polsek Heram, dan Brimob Polda Papua masih menjaga ketat lokasi kampus.
Massa mulai membubarkan diri, namun semangat perlawanan tampaknya belum akan padam begitu saja.
“Ini bukan soal uang kuliah semata. Ini soal harga diri mahasiswa Papua yang merasa terpinggirkan,” ujar salah satu mahasiswa kepada wartawan TribunPapua.com.
Kampus yang biasanya menjadi ruang intelektual, hari ini berubah menjadi medan konflik. Truk yang terbakar menjadi penanda bahwa jeritan mahasiswa Papua tengah mencapai titik nadir. (Tribun Papua/Putri Nurjannah Kurita/Taniya Sembiring)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kericuhan di Uncen Jayapura Ditengarai Kenaikan Biaya UKT, Saling Lempar hingga Mobil Polisi Dibakar
Sumber: Tribun Papua
LBH Semarang Temukan Gas Air Mata Kedaluwarsa Tahun 2016 saat Demo di Pati: Sangat Berbahaya! |
![]() |
---|
Buntut Demo Tuntut Bupati Sudewo Mundur, Puluhan Warga Pati Dirawat karena Sesak Napas-Patah Tulang |
![]() |
---|
Alasan Polda Jateng Tembakan Gas Air Mata saat Aksi Demo di Kantor Bupati Pati |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Demo Pati: Polisi Mulai Tembakkan Gas Air Mata, Suara Sirine Meraung-raung |
![]() |
---|
Polisi Tembakkan Gas Air Mata dan Tangkap 27 Demonstran di LA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.