Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal
Gebrakan KDM Kirim Pelajar ke Barak Berbuah Manis, Orang Tua Rasakan Dampaknya, Anak Berubah Drastis
Gebrakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi alias KDM, mengirim pelajar ke barak militer mendapatkan respons positif.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Kasur juga rapi, biasanya amburadul, kini jadi rapi," ujar Intan sambil tersenyum.
Selain itu, lanjut Intan, sang adik menjadi lebih perhatian kepada saudaranya yang lain.
Kezya kini berperan aktif mengasuh adiknya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Klaim Pendidikan Siswa di Barak Militer Tak Langgar Hak-hak Anak
"Terus bantu juga asuh adiknya, (Kezya) jadi beda baget," kata Intan.
Selain dari sikap, perubahan juga terjadi dari skill Kezya.
Siswi SMK itu sekarang memiliki cara komunikasi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Dari cara ngomongnya juga jadi beda. Kalau dulu mah jarang berbaur."
"Terus kalau ngomong suka berbelit-belit ini yah orangnya dan agak sedikit kasar."
"Semenjak (pulang dari barak militer) jadi enggak, normal. Jadi lebih baik dari sebelumnya," tutup Intan.
Tidak lagi 'kecanduan' HP

Kezya dalam kesempatannya mengakui ada yang berubah di dalam dirinya.
Sebelum menjalani pendidikan di barak militer, ia tidak bisa lepas dari HP.
"Biasanya aku selalu sambil main HP. Ke kamar mandi pun sambil main HP. Tidak bisa terlepas dari HP," katanya.
"Semenjak dari sana aku bisa terlepas dari HP," imbuh Kezya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Pergub untuk Siswa di Barak Militer, Sebut Kepala Daerah Tak Bisa Tutup Mata
Intan bercerita, meskipun sudah pulang dari barak, dirinya tetap mendapatkan pantauan dari personil TNI.
Ia mengaku tetap diwajibkan melapor ke barak TNI selama kurang lebih 2 tahun.
"Kita itu masih dipantau selama dua tahun. Jadi sebulan sekali ke barak lagi untuk peninjauan," tegasnya.
(Tribunnews.com/Endra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.