Fakta Stairlift Borobudur untuk Kunjungan Macron, Pemerintah Pastikan Tanpa Merusak Cagar Budaya
Pemerintah pasang stairlift di Candi Borobudur sambut kunjungan Presiden Macron. Fasilitas nonpermanen, tak rusak cagar budaya.
Editor:
Glery Lazuardi
Pemerintah Pastikan Tak Rusak Cagar Budaya
Hasan pun memastikan pemasangan stairlift di Candi Borobudur itu tak merusak bangunan cagar budaya dunia tersebut. Ia mengklaim pemasangan eskalator di Candi Borobudur itu tak memakai paku maupun bor, serta diawasi Kementerian Kebudayaan.
Eskalator itu juga akan dibongkar kembali usai kunjungan Presiden Macron.
"Banyak yang kemudian menduga apakah ini merusak cagar budaya atau tidak? Teman-teman itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor," kata Hasan.
"Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah," sambungnya.
Fadli Zon: Bukan Eskalator atau Lift, Tapi Chair Lift
Terpisah, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan menepis isu pemasangan lift dan eskalator di Candi Borobudur seperti yang jadi viral di media sosial.
Ia justru mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan pemasangan pegangan di Candi Borobudur.
"Tidak ada yang namanya pembuatan lift di candi Borobudur. Kemudian, ada lagi video yang mengatakan ada pemasangan eskalator walaupun dikatakan eskavator. Dia gak bisa membedakan antara eskalator dengan eskafator. Jadi tidak ada pemasangan eskalator di candi Borobudur," kata Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Fadli mengatakan, stairlift atau chairlift alias kursi angkat yang akan dipasang di Candi Borobudur itu adalah fasilitas yang juga sudah dibangun di beberapa tempat wisata di dunia.
"Yang kita sedang upayakan itu ada pemasangan chair lift itu di pegangan. Ini untuk inklusivitas. Semua situs-situs dunia itu sudah memakai itu," tutur Fadli.
"Kalau kita datang ke Akropolis, saya sudah datang tuh ke Pantheon Akropolis di Yunani, itu memakai itu. Saya lihat juga di Sistine Chapel. Itu kalau kita lihat di Gereja St. Peter di Italia yang juga merupakan heritage itu juga memakai itu. Banyak lagi contoh-contohnya termasuk di Angkor Wat Di Phnom Penh bisa dilihat. Di Forbidden City, Di Tembok Cina," terang Fadli.
Fadli mengatakan keberadaan lift kursi itu tidak merusak bangunan atau benda bersejarah.
Apalagi, keberadaan kursi lift ini sudah diterapkan di sejumlah situs bersejarah di dunia.
"Namanya tuh chair lift. Chair lift itu tidak masif dan tidak merusak. Tidak ada penetrasi sama sekali. Jadi saya tegaskan itu dilakukan hampir di semua situs-situs heritage dunia," tutur Fadli.
Baca juga: Hasan Nasbi: Stair Lift Dipasang di Candi Borobudur Agar Presiden Prancis Macron Tak Berkeringat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.