Senin, 8 September 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Longsor Galian Tambang di Cirebon: Tim SAR kembali Temukan 3 Jenazah, Total Korban Meninggal 17 Jiwa

3 jenazah korban longsor yang terjadi di kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon dievakuasi.

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Basarnas
LONGSOR DI CIREBON - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali berhasil menemukan dan mengevakuasi 3 jenazah korban longsor yang terjadi di kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025).

Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat hingga pukul 17.45 WIB hari ini menjadi 17 jiwa.

Pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan pada pukul 16.36 WIB hari ini berhasil mengevakuasi tiga korban dari 11 korban yg dilaporkan hilang oleh keluarganya, teridentifikasi korban:

Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 17 korban meninggal dunia.

"Kaji cepat sementara mencatat terdapat 4 unit alat berat ekskavator dan 7 unit mobil truk turut tertimbun longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Menurutnya, operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga telah menghentikan operasi pencarian hari ini pada pukul 17.45 WIB, dan akan dilanjutkan pada besok hari. 

"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait hingga dua hari kedepan untuk wilayah Kabupaten Cirebon kondisi cuaca terpantau cerah berawan," katanya.  

Berkenaan dengan hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

"Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih berpotensi terjadinya bencana susulan," kata Abdul.

Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air disekitar aliran sungai.

"Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan