Balita yang Tewas Dianiaya Pengasuh Ternyata Anak Broken Home, Ibu Cari Nafkah, Ayah Hilang Kabar
Balita yang tewas dianiaya pengasuh ternyata dari keluarga broken home. Sang ibu banting tulang cari nafkah, sedangkan ayahny hilang kabar.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami Indah Dewi Sukma Sirait (21), ibu di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Ia harus menelan pil pahit kehilangan putrinya yang masih berusia 2 tahun untuk selamanya karena dianiaya pengasuh.
Diketahui, Indah telah bercerai dari suaminya yang merupakan ayah korban ZR.
Setelah berpisah, Indah tak mengetahui lagi kabar mantan suaminya itu.
"Ayah ZR masih hidup, kabarnya tinggal di Desa Jake, Kuantan Tengah. Namun tidak diketahui kabarnya," kata Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Shilton, Minggu (15/6/2025), dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Untuk menghidupi dua putrinya, ZR dan bayinya yang masih berusia 2 bulan, Indah harus banting tulang mencari nafkah.
Agar leluasa bekerja, Indah pun menitipkan kedua putrinya kepada Yogi Pratiwi alias Wiji (25) dan suaminya, Alpino Yoki Saputra (29).
Indah sudah mengenal Wiji dalam waktu yang lama. Sehingga ia percaya untuk menitipkan anaknya ke pasangan suami istri itu.
Ibu dua anak itu menitipkan dua putrinya setelah Wiji memohon kepadanya untuk mengasuh ZR dan adiknya dengan gaji Rp1,2 juta per bulan.
"Karena ibu korban harus bekerja, dan tidak ada yang urus anak-anak, dua putrinya itu dititipkan ke pasutri tersebut."
"Ayah korban dan ibu korban ini sudah pisah, jadi 24 jam diasuh kedua tersangka," jelasnya.
Baca juga: Motif Pasutri di Riau Aniaya Balita hingga Tewas, Pelaku Jadi Pengasuh Anak dengan Gaji Rp1,2 Juta
Namun, bukannya dijaga dengan baik, Wiji dan suaminya justru melakukan tindak kekerasan kepada ZR hingga merenggut nyawa bocah itu.
Alpino menganiaya korban secara membabi buta. Di antaranya mengikat kaki dan tangan balita itu, serta menutup mulut ZR menggunakan lakban.
Tak hanya itu, Alpino juga mendorong ZR hingga kepalanya membentur sudut kloset, karena rewel.
Melihat korban menangis histeris kesakitan, Alpino justru makin brutal menganiaya bocah itu.
Ia mencekik ZR menggunakan kedua tangannya sambil mengangkat tubuh kecil korban dengan posisi tercekik.
Akibat penganiayaan itu, ZR mengalami luka yang parah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (11/6/2025).
Ironisnya, penganiayaan yang dilakukan Alpino itu diketahui oleh Wiji, yang menawarkan diri mengasuh ZR dan adiknya.
Bahkan, Wiji tertawa saat merekam suaminya melakban kaki, tangan, dan mulut ZR hingga balita itu kesulitan bernapas.
"Rekaman video itu kami temukan di handphone milik Yogi (Wiji). Dari rekaman video itu terdengar tertawa cekikikan Yogi (Wiji)," ujar Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, Sabtu (14/6/2025).
Rekaman itu diambil pada Minggu (25/5/2025) atau dua hari setelah ZR dalam asuhan Wiji dan Alvino.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Balita Tewas Dianiaya Pengasuh di Kuansing Ternyata dari Keluarga Broken Home
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)
Sumber: TribunSolo.com
Penjelasan Lengkap Kemenkes Soal Penyebab Kematian Balita di Sukabumi, Bukan Cacingan, Tapi SepsisĀ |
![]() |
---|
Festival Pacu Jalur Tradisional 2025 Tarik Puluhan Ribu Penonton, Perputaran Ekonomi Rp100 Miliar |
![]() |
---|
BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Kebakaran Hutan di Riau, Kapan Puncaknya? |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Selasa, 26 Agustus 2025: Pagi Hujan Ringan, Malam Cerah |
![]() |
---|
Apakah Semua Jenis Cacing Pemicu Cacingan Bisa Diatasi dengan Obat yang Sama? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.