Sabtu, 9 Agustus 2025

Teror Wartawan

Jurnalis Dibacok di Sampang, Kekerasan terhadap Wartawan Meningkat dan Ancam Kebebasan Pers

Jurnalis dibacok di Sampang, kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi dan mencoreng kebebasan pers Indonesia.

Editor: Glery Lazuardi
dok.istimewa
ILUSTRASI PEMBACOKAN - Polisi berjaga di lokasi rumah korban jurnalis yang dibacok di Sampang, Madura. Kasus ini menjadi sorotan nasional soal perlindungan pers. 

TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Kasus kekerasan terhadap jurnalis kembali mencuat ke permukaan.

Seorang wartawan media online di Sampang, Madura, berinisial N (42), menjadi korban pembacokan brutal pada Rabu dini hari (18/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

Dua pelaku yang diduga berasal dari desa yang sama dengan korban mendatangi rumah N dan menyerangnya di teras rumah menggunakan celurit.

Akibat serangan itu, korban menderita luka parah di bagian leher belakang dan telapak tangan sebelah kanan, serta harus segera mendapatkan perawatan intensif.

"Korban diserang oleh pelaku di teras rumahnya. Luka akibat sabetan celurit cukup dalam," ungkap Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Safril Selfianto.

Pihak kepolisian bertindak cepat melakukan penyelidikan usai menerima laporan.

Salah satu pelaku berinisial Z (31) berhasil diamankan di wilayah perbatasan Tanjung Bumi (Bangkalan) dan Banyuates (Sampang), sedangkan pelaku lainnya, D, masih dalam pengejaran.

Polisi masih menyelidiki motif di balik penyerangan ini, apakah berkaitan dengan pekerjaan jurnalistik korban atau motif lain.

"Untuk saat ini korban dirujuk dari RSD Ketapang ke Surabaya. Kondisinya mulai stabil," tambah AKP Safril.

Kasus ini bukan satu-satunya.

Sepanjang 2025, tercatat banyak insiden kekerasan terhadap jurnalis, dari intimidasi, pemukulan, hingga teror fisik.

Baca juga: Kata Polisi di Semarang sebelum Banting-Pukul Jurnalis Tempo: Kami Tak Takut Wartawan Tempo!

Gelombang Kekerasan terhadap Jurnalis

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mencatat adanya lonjakan signifikan kekerasan terhadap jurnalis sejak awal tahun 2025.

Salah satu insiden menonjol terjadi pada Hari Buruh, 1 Mei 2025, saat dua jurnalis—dari ProgreSIP di Jakarta dan Tempo di Semarang—mengalami pemukulan saat meliput aksi demonstrasi.

Jurnalis ProgreSIP mengaku dipukul, diancam, dan dipaksa menghapus hasil liputan oleh pria berpakaian bebas yang diduga aparat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan