UGM Berduka: 4 Mahasiswa Tewas Tragis dalam 4 Bulan, dari Tabrak Lari hingga KKN Tenggelam, Ada Apa?
Empat mahasiswa UGM meninggal tragis sejak April 2025. Dari kecelakaan, tabrak lari, hingga tenggelam saat KKN. Kampus berduka.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam kurun waktu hanya empat bulan terakhir, empat mahasiswa UGM meninggal dunia secara tragis.
Rentetan peristiwa itu memunculkan keprihatinan dan pertanyaan dari publik: apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Baca juga: 3 Duka Tragedi KKN: Mahasiswa UGM Tewas Tenggelam, Ada yang Hanyut dan Diperkosa Saat Tak Berdaya
Tragedi demi tragedi terjadi sejak Maret 2025.
Mulai dari kecelakaan lalu lintas tunggal, kasus tabrak lari, hingga insiden tenggelam saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kejadian-kejadian ini meninggalkan luka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat korban, tetapi juga bagi komunitas akademik dan masyarakat luas.

April 2025: Sheila Amelia Christanti Hilang, Ditemukan Meninggal di Jurang Gunung Lawu
Berita duka pertama datang dari Fakultas Pertanian. Sheila Amelia Christanti, mahasiswi asal Madiun, Jawa Timur, dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 saat dalam perjalanan mudik dari Yogyakarta menuju Madiun.
Setelah 19 hari pencarian, Sheila ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di kawasan Gunung Lawu, Magetan.
Jenazahnya ditemukan pada 12 April 2025 di sebuah jurang di dekat Lawu Green Forest.
Ia dikenal sebagai pribadi pendiam, tekun belajar, dan aktif di kelas. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam di antara teman-temannya dan dosen di Fakultas Pertanian.
Baca juga: Polisi Klaim Ayah Christiano Tak Terlibat Kasus Penggantian Pelat Nomor Mobil BMW yang Tabrak Argo

Mei 2025: Argo Ericko Achfandi Tewas dalam Kecelakaan, Diduga Tabrak Lari
Tragedi berikutnya menimpa Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024. Ia meninggal dunia pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, di kawasan Jalan Palagan, Sleman.
Kecelakaan tersebut diduga kuat merupakan kasus tabrak lari.
Universitas juga memastikan tidak ada perlakuan khusus bagi pihak manapun yang terlibat dan menyiapkan dukungan psikologis, administratif, serta logistik bagi keluarga korban.

Juli 2025: Dua Mahasiswa KKN UGM Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara
Puncak duka datang pada awal Juli 2025. Dua mahasiswa peserta program KKN-PPM UGM, Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, meninggal dunia akibat kapal terbalik di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Keduanya tengah menjalankan tugas kemasyarakatan bersama lima mahasiswa lain dan warga lokal dengan menggunakan dua speedboat. Kapal yang mereka tumpangi dihantam cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
Lima orang selamat, dua ditemukan meninggal.
Septian adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, dan dikenal cerdas, bersahaja, serta memiliki semangat tinggi dalam pengabdian masyarakat. Bagus pun adalah sosok muda penuh semangat yang dikenal aktif di kegiatan kemahasiswaan.
Direktur DPKM UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., menyampaikan bahwa universitas berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan relawan lokal untuk penanganan jenazah serta memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswa lainnya.
Duka yang Menggugah Pertanyaan
Empat kematian dalam waktu singkat memunculkan kekhawatiran dan pertanyaan besar: apakah sudah cukup sistem pendampingan dan keamanan yang disediakan oleh kampus, terutama bagi mahasiswa yang menjalankan aktivitas di luar kota?
UGM sebagai institusi pendidikan bergengsi terus menyampaikan komitmen atas pendampingan, keselamatan, serta dukungan moral bagi mahasiswanya.
Namun, publik berharap ada evaluasi lebih mendalam terkait SOP kegiatan luar kampus seperti KKN, serta peninjauan menyeluruh terhadap kesiapan fisik dan mental mahasiswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.